Gunung Semeru Kembali Erupsi Amplitudo 22 mm dan Dampak Terhadap Aktivitas Masyarakat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2024, 09:05
Adiansyah
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gunung Semeru Gunung Semeru (X @Jelajahi_IDN)

Ntvnews.id, Jatim - Hari Rabu dini hari, Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, Kembali mengalami erupsi yang cukup signifikan.

Erupsi ini tercatat berlangsung selama 102 detik dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 22 milimeter (mm) pada pukul 01.51 WIB.

"Erupsi berdurasi 102 detik itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm pada pukul 01.51 WIB," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam keterangan, dikutip dari Antara.

Ghufron Alwi, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, mengungkapkan bahwa tinggi kolom letusan pada kejadian ini tidak dapat diamati secara langsung dari pos pengamatan.

Begitu pula dengan dua erupsi sebelumnya yang terjadi sejak Selasa (6/8). Namun, meskipun detail visual dari kolom letusan tidak dapat dipantau, aktivitas vulkanik ini adalah erupsi kelima yang terjadi sejak awal pekan ini.

Baca Juga: 

Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Letusan Mencapai 800 Meter

Gunung Semeru Kembali Erupsi Selama 139 Detik

Pada pagi hari sebelum erupsi, petugas pengamatan mencatat bahwa kolom letusan Gunung Semeru mencapai ketinggian lebih kurang 500 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu yang dihasilkan berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal yang bergerak ke arah barat daya.

Gunung Semeru <b>(ANTARA/HO-PVMBG/pri.)</b> Gunung Semeru (ANTARA/HO-PVMBG/pri.)

Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk melindungi keselamatan masyarakat. Rekomendasi tersebut mencakup larangan aktivitas di beberapa area yang dianggap berisiko tinggi.

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sepanjang Besuk Kobokan dalam jarak 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru.

Kemudian dijarak 500 Meter dari Sempadan Sungai, dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini disebabkan oleh potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak hingga 17 kilometer dari puncak.

Radius 5 Kilometer dari kawah/puncak, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena risiko bahaya lontaran batu pijar.

Mewaspadai potensi awan panas dan lahar, perlu diwaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Kemudian masyarakat juga harus waspada terhadap potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Halaman
x|close