Fakta Peraih Nobel Jadi PM Interim Bangladesh, Gantikan Sheikh Hasina yang Kabur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2024, 10:55
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Muhammad Yunus PM Bangladesh Baru Muhammad Yunus PM Bangladesh Baru (Istimewa)

Ntvnews.id, Dhaka - Pelopor keuangan mikro dan peraih Nobel asal Bangladesh, Muhammad Yunus, telah ditunjuk sebagai Perdana Menteri sementara Bangladesh. Yunus menggantikan Sheikh Hasina, yang saat ini melarikan diri setelah menghadapi aksi demonstrasi besar-besaran.

Dilansri dari reuters, Rabu, Agustus 2024, penunjukan ini dilakukan segera setelah para pemimpin mahasiswa mengusulkan Yunus, yang berusia 84 tahun, untuk mengisi posisi tersebut karena jasanya dalam mengangkat jutaan orang dari kemiskinan. Yunus juga menyatakan kesiapannya untuk mengambil alih peran ini.

Kantor pers Presiden Bangladesh mengumumkan bahwa keputusan tersebut diambil dalam sebuah pertemuan antara Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, para pemimpin militer, dan pemimpin kelompok Students Against Discrimination (SAD).

Baca Juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus Jadi PM Sementara Bangladesh Gantikan Sheikh Hasina

"Presiden telah meminta dukungan rakyat untuk mengatasi krisis ini. Pembentukan pemerintahan sementara dengan cepat sangat diperlukan untuk menghadapi situasi ini," kata pernyataan tersebut, sambil menambahkan bahwa kepala polisi nasional telah dipecat.

Yunus akan menjabat sebagai penasihat utama, menurut pemimpin SAD, Nahid Islam. Shahabuddin juga menyetujui bahwa pemerintahan sementara akan dibentuk secepat mungkin, kata Islam kepada wartawan.

Sheikh Hasina, yang kini berusia 76 tahun, telah memimpin Bangladesh sejak 2009, namun pada bulan Januari ia dituduh melakukan kecurangan pemilu. Hal ini memicu jutaan orang turun ke jalan selama sebulan terakhir untuk menuntut pengunduran dirinya.

Baca Juga: Profil Sheikh Hasina, PM Bangladesh yang Mundur dan Kabur ke India Usai Didemo

Ratusan orang tewas saat pasukan keamanan mencoba meredam kerusuhan, tetapi protes tetap berlanjut. Akhirnya, pada hari Senin, Hasina melarikan diri menggunakan helikopter setelah militer berbalik melawannya.

Kepala Angkatan Darat, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengatakan bahwa sudah saatnya kekerasan dihentikan. Pada hari Selasa, Presiden Bangladesh membubarkan parlemen, yang merupakan salah satu tuntutan utama dari para pemimpin mahasiswa dan Partai Nasional Bangladesh (BNP), yang mendesak diadakannya pemilihan umum dalam waktu tiga bulan.

"Jika diperlukan tindakan di Bangladesh demi negara saya dan demi keberanian rakyat saya, maka saya akan melakukannya," kata Muhammad Yunus kepada AFP dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, sambil menyerukan diadakannya pemilihan umum yang bebas.

Halaman
x|close