Ibu Kota Nusantara sebagai Kota Unik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2024, 12:42
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Joko Widodo dan rombongan meninjau area Istana Presiden di IKN, Rabu (5/6/2024). Presiden Joko Widodo dan rombongan meninjau area Istana Presiden di IKN, Rabu (5/6/2024). (Dok.Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Selamat datang di dunia keajaiban dan keunikan! di Desa Panajam, Kalimantan Timur. Kawasan hutan yang menjadi paru-paru dunia sedang diubah menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN), yang akan berperan penting dalam melestarikan ekosistem bumi, di samping secara evolusi akan menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia.

Namun, IKN menjadi topik hangat yang mendapat perhatian dari sejumlah pihak, khususnya masalah pembebasan lahan, investasi ataupun masalah sosial.

Baca juga:

Profil Tim Walz, Wakil Kamala Harris di Pilpres AS 2024 Ternyata Eks Guru Geografi

Resmi Dilantik, Destry Damayanti Kembali Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode 2024-2029

Kota ini bukan sekadar kumpulan beton dan gedung tinggi yang menjulang ke langit, melainkan oasis hijau 

Suasana Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.  <b>(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom)</b> Suasana Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom)

di tengah hiruk-pikuk perkotaan. IKN dikenal sebagai ”kota hutan” karena perannya yang vital dalam menjaga paru-paru dunia. Kelebihan IKN sebagai ibu kota merupakan topik yang menarik. Salah satunya adalah meningkatkan daya tarik negara di mata internasional, menurut Pilka & Sluka (2019).

Dengan memiliki ibu kota yang unik dan fungsional, perhatian dunia akan tertuju pada negara tersebut. 

Hijau pepohonan yang melingkupi IKN tidak hanya sebagai elemen dekoratif semata, tetapi juga sebagai penyerap karbon dan menghasilkan oksigen bagi penduduk Indonesia. Tanaman-tanaman ini menjadi penyelamat ekosistem global dari dampak negatif polusi udara.

Dikutip dari kompas.id, IKN memiliki keunikan sebagai ibu kota yang membedakannya dari tempat lain di dunia. Salah satunya adalah konsep kota hutan sebagai ciri khasnya, seperti dibahas Taylor dan Francis (2018) pada geografi perkotaan.

Dengan wilayah hijau yang luas, IKN tidak hanya menyediakan ruang terbuka alami untuk warganya beraktivitas, tetapi juga memberikan perlindungan bagi flora dan fauna lokal. 

IKN menjadi topik hangat yang mendapat perhatian dari sejumlah pihak. Di satu sisi, melihatnya sebagai peluang besar untuk kemajuan ekonomi. Dengan selesai infrastruktur ibu kota ini tahun 2024 (rencana induk sesuai dengan Perpres No 63/2022), investor asing yang akan tertarik, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Namun, di sisi lain, timbul kekhawatiran terkait dengan masalah lingkungan dan sosial akibat pembangunan IKN. Proses pemilihan lokasi IKN pun tidaklah mudah karena melibatkan berbagai pertimbangan yang kompleks.

Melalui pengenalan tentang Ibu Kota Negara ini, kita dapat lebih memahami pentingnya peran serta fungsi utama dari sebuah ibu kota bagi suatu negara (Monica Sager, Juni 4, 2024).

Ibu Kota Nusantara (IKN) Ibu Kota Nusantara (IKN)

Perdebatan mengenai pro dan kontra terhadap IKN tetap memanas karena setiap pihak memiliki argumen kuat masing-masing. Hal ini menunjukkan pentingnya dialog serta keterbukaan dalam menjalankan proyek skala besar seperti ini. Hampir semua proyek baru di belahan mana pun akan memunculkan persoalan pembebasan lahan dan masalah sosial, dan itu normal karena proyek IKN masih tahap awal pembangunan infrastruktur akhir 2024.

Namun, sangat penting untuk memperhatikan beberapa hal yang dapat dilakukan guna menghindari konflik lahan di IKN Nusantara. 

Transparansi dalam proses pengadaan tanah sangat penting. Informasi yang jelas dan akurat kepada masyarakat sekitar akan membantu mengurangi ketidakpastian dan potensi konflik. Selain itu, keterlibatan semua pemangku kepentingan, seperti pemerintah, investor, warga lokal, serta LSM, dalam proses perencanaan dan implementasi proyek sangat diperlukan. Dengan melibatkan semua pihak terkait sejak awal, potensi konflik dapat diminimalisasi. Pendekatan kepada masyarakat saat ini terus dikembangkan agar tidak menimbulkan resistensi. Pola hidup dan budaya masyarakat yang sebelumnya tinggal di wilayah IKN sebaiknya tetap dipertahankan dengan penyesuaian terhadap kehidupan modern yang akan muncul di IKN.

Saat ini muncul berita yang mempertanyakan investor asing yang belum hadir. Normalnya dari sebuah proyek sedang dilaksanakan, apabila pembebasan lahan dan penyelesaian infrastruktur telah tuntas, investor akan datang menilai apakah menarik atau tidak, termasuk insentif yang diberikan. Investor akan masuk bila pembebasan lahan, infrastruktur, masalah sosial telah tuntas dan insentif yang diberikan pemerintah menarik. Tugas pemerintah saat ini adalah membenahi infrastruktur kota ini dan menyiapkan insentif agar menarik bagi investor.

Dengan demikian, melalui inovasi danstrategi diferensiasi (Porter,1985) dalam pembangunan serta pengelolaan lingkungan, IKN berhasil mengubah wajahnya menjadi kota modern yang tetap menjaga identitas alaminya sebagai kota hutan. Mayer, Sager, dan Warland (2016) menyebutnya sebagai dinamika ibu kota baru, yang mengaitkan kebijakan pemerintah dengan dunia usaha dan menjadi motor bagi inovasi regional.

Maka, perkembangan IKN merupakan bukti sebuah daerah dapat berkembang secara signifikan memenuhi tuntutan zaman tanpa melupakan akar-akarnya.

Potensi pariwisata

IKN memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik untuk dieksplorasi. Dengan kekayaan alamnya yang masih terjaga, IKN menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berkesan bagi para pengunjung (Hall, 2002). Salah satu daya tarik pariwisata di IKN adalah keberadaan hutan tropis yang luas dengan kaya biodiversitas. Pengunjung dapat menjelajahi hutan sambil menikmati udara segar dan pemandangan alam yang memesona. Selain itu, obyek sejarah dan budaya menjadi daya tarik tersendiri di IKN, seperti istana kerajaan hingga situs bersejarah, di tengah suasana modern sebuah ibu kota.

Alternatif destinasi wisata di Kota Hutan menawarkan pengalaman baru yang belum tentu dapat ditemui di tempat lain (Gonia & Thole, 2022). Dari menjelajahi hutan belantara hingga mencicipi makanan khasnya, di setiap sudut Kota Hutan menyimpan pesona tersendiri untuk dinikmati pengunjung. Mari jadikan kunjungan ke IKN sebagai momen berharga untuk lebih menghargai alam dan lingkungan sekitar kita.

Kota hutan IKN tidak hanya merupakan ibu kota negara yang unik, tetapi juga memiliki potensi pengembangan pariwisata dan keberlanjutan lingkungan. Dengan keunikan, manfaat dan solusi penyelesaiannya, IKN menjadi kota yang sangat diperlukan untuk menjaga ekosistem global. Kota ini bercirikan symbol dari identitas nasional, kota berkelanjutan dan pusat transformasi dan penggerak ekonomi di masa mendatang.

Namun, tidak bisa dimungkiri penggunaan IKN sebagai ibu kota memiliki kekurangan. Salah satunya, potensi konflik dengan masyarakat lokal yang sudah lama tinggal di wilayah tersebut, yang harus mengalami relokasi. Maka, diperlukan penyelesaian yang bijak agar implementasi IKN sebagai ibu kota dapat berjalan lancar tanpa merugikan pihak-pihak terkait.

Halaman
x|close