Konser Eras Tour Taylor Swift di Austria Dibatalkan, 2 Terduga Teroris ISIS Ditangkap

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Agu 2024, 11:27
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Taylor Swift Taylor Swift (Reuters)

Ntvnews.id, AustriaPertunjukan konser Eras Tour Taylor Swift di Wina, Austria, dibatalkan setelah pejabat pemerintah mengonfirmasi adanya rencana teroris terkait ISIS untuk menyerang acara besar, kata penyelenggara pada hari Rabu.

Penyelenggara konser, Barracuda Music, mengatakan bahwa mereka harus membatalkan tiga jadwal pertunjukan demi keselamatan semua orang setelah pejabat pemerintah mengonfirmasi rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel.

Pengumuman ini datang setelah dua tersangka ekstremis ditangkap di Austria pada hari Rabu. Salah satu dari mereka diduga merencanakan serangan terhadap acara besar seperti konser Swift pada akhir pekan, menurut pihak berwenang.

Pihak berwenang Austria menyatakan bahwa kedua tersangka terkait dengan ISIS. Informasi tentang mereka berasal dari intelijen AS dan disampaikan kepada pihak berwenang Austria, menurut sumber yang dikutip oleh CBS News.

Tersangka utama, yang berusia 19 tahun, ditangkap di Ternitz, selatan Wina, sementara tersangka kedua ditangkap di ibu kota Austria.

Taylor Swift <b>(Reuters)</b> Taylor Swift (Reuters)

Konser Swift seharusnya diadakan di Stadion Ernst Happel pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu sebagai bagian dari tur Eras-nya yang sangat sukses. Penjual tiket di Austria mengatakan semua tiket akan dikembalikan dalam waktu 10 hari kerja.

Franz Ruf, direktur keamanan publik di kementerian dalam negeri Austria, mengatakan bahwa pihak berwenang mengetahui adanya persiapan untuk serangan dan bahwa pelaku berusia 19 tahun tersebut fokus pada konser Taylor Swift di Wina. Konser ini diperkirakan akan menarik 65.000 penonton, dengan ribuan lainnya kemungkinan berkumpul di luar stadion.

Ruf mengatakan bahwa penggerebekan yang dilakukan pagi ini melibatkan berbagai kantor penegak hukum negara bagian dan kota.

Kementerian Dalam Negeri Austria mengatakan kedua tersangka telah terpapar radikalisasi di internet dan mempersiapkan serangan teroris. Ruf juga menyebut bahwa tersangka berusia 19 tahun tersebut telah menyatakan kesetiaan kepada ISIS pada bulan Juli.

Ruf menambahkan bahwa bahan kimia ditemukan di rumah tersangka utama dan saat ini sedang diperiksa. Namun, belum ada rincian lebih lanjut tentang bahan kimia tersebut.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada CBS News bahwa polisi menemukan bahan kimia saat menangkap remaja berusia 19 tahun, tetapi tidak semua komponen yang diperlukan untuk membuat bom ditemukan.

Oleh karena itu, konser dibatalkan sebagai langkah pencegahan karena penyelidikan masih berlangsung untuk mencari kemungkinan konspirator lain yang terlibat dalam rencana tersebut.

Kanselir Austria, Karl Nehammer, menyebut pembatalan konser sebagai "kekecewaan besar bagi semua penggemar di Austria" dan menambahkan bahwa "ancaman ini telah diketahui sejak awal, dapat ditangani, dan tragedi dapat dihindari."

“Kita hidup di zaman di mana kekerasan digunakan untuk menyerang gaya hidup Barat. Terorisme Islam mengancam keamanan dan kebebasan di banyak negara Barat. Oleh karena itu, kita tidak akan melepaskan nilai-nilai kita seperti kebebasan dan demokrasi, tetapi akan mempertahankannya dengan lebih keras lagi,” tulis Nehammer di media sosial.

Sebelum pembatalan diumumkan, Presiden Kepolisian Provinsi, Gerhard Pürstl, mengatakan langkah-langkah keamanan untuk konser tersebut akan ditingkatkan. Ini termasuk penempatan polisi dalam pakaian sipil dan seragam, pengawasan video, unit anjing polisi, dan unit penegakan hukum khusus lainnya.

Halaman
x|close