Ntvnews.id, Semarang - Seorang pria pemilik kos di Semarang baru-baru ini tertangkap basah sedang makan daging kucing. Pria tersebut mengklaim bahwa makan daging kucing adalah bagian dari pengobatannya. Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian.

Peristiwa ini terjadi pada hari Selasa, 6 Agustus, ketika sekumpulan anak kos mengejutkan Pak Nur saat dia sedang makan daging kucing dengan nasi dan kecap di rumahnya di Gunungpati, Semarang. Pak Nur mengaku telah mengonsumsi daging kucing sebanyak sepuluh kali atau lebih.

Tindakan Pak Nur menjadi viral di media sosial setelah pengguna akun Instagram @three.in.onee membagikan video yang merekam percakapan antara Pak Nur dan seseorang yang diduga melihatnya sedang makan daging kucing.

Seorang pria makan daging kucing (Instagram @fakta.indo)

Dalam video yang viral tersebut, tampak Pak Nur sedang menikmati nasi dengan daging kucing sebagai lauk. Beberapa kucing di sekitar tempat tinggal Pak Nur sebelumnya dilaporkan hilang dengan cara yang misterius.

Dalam rekaman itu, seseorang bertanya kepada Pak Nur mengapa dia makan daging kucing. Pak Nur menjelaskan bahwa dia sengaja mengonsumsi daging kucing untuk mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.

Polisi menemukan sisa tulang kucing, peralatan memasak, dan senjata yang digunakan untuk membunuh kucing di tempat kejadian. Saat ini, Pak Nur telah ditangkap dan kasusnya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Bapak Kost Makan Daging Kucing (Instagram)

Video viral tersebut kemudian memicu pihak Polsek Gunungpati, Kabupaten Semarang, untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.

Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo, menjelaskan bahwa pria yang terlihat dalam video tersebut adalah NY (63) yang merupakan pemilik kos. Pria tersebut akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kita klarifikasi secara lisan dan yang bersangkutan bilang mengakui sudah mengkonsumsi daging kucing berkali-kali. Informasi yang bersangkutan untuk menurunkan kadar gula, yang bersangkutan sakit diabetes," imbuhnya.