Soal Poster Gibran Jadi Ketum Golkar, PDIP Nilai Ada Motif Politik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Agu 2024, 19:10
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui usai acara Pagelaran Wayang Memperingati Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui usai acara Pagelaran Wayang Memperingati (ANTARA/Agatha Olivia Victoria.)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai munculnya poster Gibran Rakabuming Raka menjadi Ketua Umum Golkar menunjukkan suatu motif politik.

"Kemudian ada yang menggunakan itu bagi kepentingan kekuasaan," kata Hasto di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu.

Setelah Airlangga Hartarto mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar, beredar poster dari Koalisi Muda Pembaharuan Golkar (KMPG) disertai foto putra Presiden RI Joko Widodo dengan tulisan Deklarasi Gibran Rakabuming Raka for Ketum Golkar 2024—2029.

Hasto mengharapkan setiap partai politik dapat menjaga kedaulatan partai.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan kepada awak media di <b>(ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.)</b> Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan kepada awak media di (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.)

"Kami, PDI Perjuangan, mendoakan agar partai politik, setiap partai politik, betul-betul dapat menjaga kedaulatannya yang berada di tangan anggota. Kedaulatan itu bukan berada di pucuk kekuasaan," katanya mengingatkan.

Pada kesempatan itu, Hasto mengatakan bahwa kabar pengunduran diri Airlangga Hartarto tersebut telah dilaporkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Poster Gibran didukung maju jadi Ketum Golkar. Poster Gibran didukung maju jadi Ketum Golkar.

"Hal tersebut sangat mengejutkan karena ini dalam rangka pilkada serentak, dan muncul kejadian politik yang dalam kategori kami suatu hal yang luar biasa yang menyentuh aspek kedaulatan partai," katanya.

Menurut dia, Airlangga merupakan sosok komunikator maupun rekan yang membangun kerja sama politik yang baik.

"Di dalam pilkada, kami banyak bekerja sama dengan Partai Golkar, selain dengan partai yang lain seperti Gerindra, PKB, PPP, Perindo, Hanura, dan juga Partai Amanat Nasional," ujarnya.

Halaman
x|close