Ribuan Tentara Ukraina Acak-acak Rusia, Kok Bisa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Agu 2024, 07:25
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Rusia Evakuasi Warganya di Kursk Rusia Evakuasi Warganya di Kursk (Reuters)

Ntvnews.id, Kyiv - Ukraina mengklaim telah mengerahkan ribuan tentara dalam serangan militer besar-besaran ke wilayah Rusia dengan tujuan menggoyahkan stabilitas negara tetangganya tersebut dan menunjukkan kelemahannya.

Dilansir dari reuters, Selasa, 13 Agustus 2024, pengakuan ini datang dari seorang pejabat keamanan Ukraina yang tidak mau disebutkan namanya.

Militer Rusia pada Minggu, 11 Agustus tampaknya mengakui bahwa pasukan Ukraina telah berhasil menembus jauh ke dalam wilayah Rusia selama penyerbuan yang berlangsung selama enam hari terakhir. Moskow juga melaporkan bahwa pasukannya telah menyerang pasukan dan peralatan militer Ukraina di area sekitar 30 kilometer dari perbatasan.

Baca Juga: Umumkan Keadaan Darurat, Rusia Evakuasi 76.000 Warganya dari Perbatasan Kursk-Ukraina

"Kami sedang menyerang untuk memperpanjang posisi musuh, menimbulkan kerugian maksimal, dan mengguncang stabilitas di Rusia karena mereka tidak mampu melindungi perbatasannya sendiri," ujar pejabat keamanan Ukraina tersebut.

Penyerbuan mendadak dari Ukraina ini tampaknya membuat Kremlin terkejut.

Pejabat keamanan Ukraina itu juga menyebut bahwa klaim Rusia yang memperkirakan Kyiv mengerahkan 1.000 tentara dalam operasi ini sangat meremehkan kekuatan sebenarnya yang dikerahkan.

"Jumlahnya jauh lebih banyak... Ribuan tentara," jelasnya.

Baca Juga: Bersiap Perang Lawan Israel, Iran Minta Puluhan Rudal Canggih dari Rusia

Setelah beberapa hari diam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya mengakui serangan tersebut dalam pidatonya pada Sabtu, 10 Agustus malam waktu setempat. Zelensky menyatakan bahwa Kyiv "mendorong perang ke wilayah agresor".

Sejak menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Rusia telah melancarkan serangan terus-menerus, menduduki sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina, serta menjadikan kota-kota di negara itu target serangan rudal dan drone setiap hari.

Meskipun Ukraina berhasil merebut kembali wilayah yang luas pada tahun 2022, Kyiv kini berada dalam posisi yang lebih sulit, terutama dalam hal kekuatan pasukan dan pasokan senjata.

Halaman
x|close