140 Serangan Siber Terjadi saat Gelaran Olimpiade Paris 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Agu 2024, 14:14
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Olimpiade Paris 2024 bakal berlangsung mulai 26 Juli 2024 Olimpiade Paris 2024 bakal berlangsung mulai 26 Juli 2024 (Situs resmi Olimpiade Paris 2024)

Ntvnews.id, Paris - Pihak berwenang Prancis mengatakan, lebih dari 140 serangan siber dilaporkan selama Olimpiade Paris, namun tidak satupun dari serangan tersebut mengganggu kompetisi.

Menjelang dan sepanjang Olimpiade, badan keamanan siber Prancis sangat waspada terhadap serangan yang berpotensi mengganggu panitia penyelenggara.

Mengutip dari India Today, antara tanggal 26 Juli dan 11 Agustus 2024, badan keamanan siber pemerintah Anssi mencatat 119 laporan terkait kemananan berdampak rendah, dan 22 insiden di mana serangan berhasil menargetkan sistem informasi.

Serangan-serangan tersebut, dikatakan menargetkan entitas pemerintah serta infrastruktur olahraga, transportasi dan telekomunikasi.

Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung mulai 26 Juli 2024 <b>(Instagram Olimpiade )</b> Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung mulai 26 Juli 2024 (Instagram Olimpiade )

Menurut Anssi, sepertiga dari insiden tersebut adalah insiden downtime, setengahnya disebabkan oleh serangan penolakan layanan yang dirancang untuk membebani server.

Baca Juga: 

Rekapitulasi Lengkap Pencapaian Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Ketum FTPI, Yenny Wahid Dukung Atlet Jebolan Olimpiade Paris 2024 Tampil di PON Aceh-Sumut

Insiden siber lainnya antara lain terkait dengan upaya penyusupan dan pengungkapan data.

“Semua peristiwa siber yang terjadi pada periode ini secara umum memiliki dampak yang rendah,” kata Anssi.

Sementara, Prancis yang menjadi tuan rumah acara Olimpiade di Paris, dan sekitar 40 museum lainnya di Prancis menjadi korban serangan ransomware pada awal Agustus.

Tetapi hal ini tidak memengaruhi sistem informasi apa pun yang terlibat dalam pertandingan tersebut, menurut Anssi.

Ransomware mengeksploitasi kelemahan keamanan untuk mengenkripsi dan memblokir sistem komputer, menuntut uang tebusan dari pengguna atau organisasi untuk membukanya.

Halaman
x|close