Pesan Terakhir Mahasiswi Dokter Spesialis Undip yang Bunuh Diri: Tuhan Aku Sakit, Mohon Tempatku Pulang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Agu 2024, 09:20
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi mengalami depresi Ilustrasi mengalami depresi (Pixabay)

Ntvnews.id, Semarang - Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang dokter ASN di RSUD Kardinah, Tegal, bernama Aulia Risma Lestari, mengakhiri hidupnya karena tidak mampu menanggung beban menjadi korban perundungan atau bullying. Aulia Risma sedang menjalani pelatihan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Kariadi Semarang.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, mengungkapkan bahwa korban ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024 sekitar pukul 23.00 WIB. Setelah memanggil dokter, diketahui bahwa korban meninggal akibat obat yang disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke dalam tubuhnya.

"Obat itu adalah pelemas otot. Saya tidak bisa memberikan banyak keterangan, yang lebih tahu adalah dokter, tetapi obat itu seharusnya diberikan melalui infus," kata Agus.

Ilustrasi depresi <b>(Freepik)</b> Ilustrasi depresi (Freepik)

Polisi juga menemukan buku catatan harian milik korban, di mana ia menulis keluhan dan tekanan yang dirasakan dari seniornya selama mengikuti pelatihan PPDS Anestesi di Undip.

Untuk mengusut kasus kematian dokter muda ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Menteri Kesehatan Budi mengatakan bahwa mereka sudah memiliki bukti dugaan bunuh diri dari catatan harian korban.

"Kami sudah menemukan bukti berupa catatan hariannya. Dari situ, kami bisa melihat bagaimana kondisi moral dan kejiwaannya, semuanya tertulis dengan cukup detail. Kami akan memastikan apakah ini benar-benar terjadi. Jika benar, kami akan memberikan sanksi tegas kepada mereka yang terlibat," jelas Menkes Budi.

Ilustrasi Wanita Depresi Hingga Bunuh Diri <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Wanita Depresi Hingga Bunuh Diri (Pixabay)

Dalam catatan harian tersebut, tersebar pesan-pesan terakhir sebelum Aulia Risma memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

5 Juli 2024
1 semester aku berjuang di sini.
Terlalu berat untukku.
Sakit sekali.
Beban fsiknya begitu besar.
Aku ingin berhenti.
Sakit sekali, sungguh sakit.
Rasanya masih sama, Aku ingin berhenti.
Aku tidak sanggup setiap hari bekerja seperti ini.

Ada yang bisa menolong saya?
Apa Tuhan tau aku tersiksa?
Apa Tuhan tau aku kesakitan?
Kenapa di setiap aku berharap.
Tidak pernah ada jawabannya.
Apa Tuhan membenciku?
Aku selalu menjerit mohon pertolongan.
Tapi kenapa aku dibiarkan?
Apa aku dilahirkan hanya untuk mengakhiri?

Seni kehidupan mana yang kulihat dahulu sehingga aku setuju untuk memililih dilahirkan?
Aku tidak serta merta menyerah tanpa berusaha.
Aku sudah menanggung banyak.
Aku manusia biasa.
Punggungku terasa amat sangat sakit setiap pulang.
Pulang dini hari, bukan duduk-duduk saja.
Aku merasakan sakit yang luar biasa malam ini.

Aku tidak sanggup lagi meneruskan siklus ini.
Aku mohon, maafkan aku.
Maafkan aku yang menyerah.
Aku sudah berjuang.
Aku sudah sangat berusaha.
Aku mohon, Aku mohon.

Aku tidak sanggup lagi.
Bila harus menanggung lebih lama lagi.
Aku sendirian, aku berjuang sendiri.
Tidak ada yang menolongku.
Aku tidak ingin sesakit ini lebih lama lagi.
Semoga Tuhan mengampuniku.
Tuhan, aku sakit.
Aku mohon tempat aku pulang.

Halaman
x|close