Menegangkan, Detik-detik Bus Penumpang Terjun ke Sungai Moika dan 7 Orang Tewas

NTVNews - 11 Mei 2024, 12:28
Dedi
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kecelakaan Bus di Rusia Kecelakaan Bus di Rusia (CBS News)

Ntvnews.id, Jakarta - Diduga sang sopir kelelahan karena bekerja tanpa istirahat yang cukup, sebuah bus berbelok melewati rambu lalu lintas dan berbelok dari jembatan dan terjun ke sungai pada hari Jumat, 10 Mei 2024 kemarin di St. Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia

Melansir dari CBS News, tujuh orang dilaporkan tewas dalam peristiwa bus jatuh ke sungai tersebut. Komite Investigasi, badan investigasi kriminal utama Rusia, melaporkan jumlah korban tewas, namun tidak disebutkan berapa banyak orang lain yang terluka. 

Dalam laporan kementerian darurat sebelumnya mengatakan bahwa enam orang yang diturunkan dari bus berada dalam kondisi kritis atau serius. Kabarnya, keenam orang tersebut sudah meninggal dunia sehingga total yang meninggal adalah 7 orang. 

Kecelakaan Bus di Rusia <b>(CBS News)</b> Kecelakaan Bus di Rusia (CBS News)

Laporan berita Rusia menyebutkan ada 15 hingga 20 orang di dalam bus kota tersebut ketika bus tersebut menerobos penghalang dan terjun ke Sungai Moika di pusat kota St. Petersburg. Enam dari mereka yang berada di dalamnya keluar dari air sendirian.

Sebuah video pengawasan yang dirilis oleh media Rusia menunjukkan bus melaju dengan cepat, berbelok tajam ke jembatan, berbelok melintasi jalur dan bertabrakan dengan kendaraan lain sebelum menerobos penghalang dan jatuh ke air.

Seorang saksi menggambarkan orang-orang yang melihat melompat ke dalam air untuk mencoba membantu menyelamatkan penumpang. “Mereka langsung terjun dengan mengenakan pakaian dan membantu,” katanya dalam bahasa Rusia.

Kecelakaan Bus di Rusia <b>(CBS News)</b> Kecelakaan Bus di Rusia (CBS News)

Pihak berwenang di Saint Petersburg menyebut bahwa pemilik bus tersebut sudah didenda sebanyak 23 kali karena pemilik bus ini tercatat memiliki berbagai pelanggaran. Perusahaan swasta menjalankan sebagian besar layanan bus kota.

Saksi lain mengatakan bahwa tampaknya sang sopir mengemudikan bus tersebut tidak menentu karena diduga remnya blong. Sang sopir saat ini telah diamankan oleh polisi akibat peristiwa tragis tersebut. 

Sementara istri sang sopir mengatakan bahwa manajer perusahaan bus tersebut memaksa sang suami bekerja pada shift pagi setelah bekerja selama 20 jam pada hari sebelumnya dan hampir tidak mendapatkan istirahat.



Halaman
x|close