Jokowi Paparkan Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat Ekonomi Bawah dalam Sidang Tahunan MPR 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Agu 2024, 13:51
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo menguraikan berbagai bentuk bantuan perlindungan yang telah diberikan pemerintah kepada masyarakat ekonomi bawah selama sepuluh tahun kepemimpinannya, termasuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Program Keluarga Harapan.

Baca Juga:

Puan Maharani dan Budi Arie Bertemu Usai Sidang Tahunan, Bahas Ini

Menag: Pemakaian Jilbab adalah Hak, Harus Dihormati

Dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI serta DPD RI Tahun 2024 yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, Presiden Jokowi menyampaikan manfaat dari upaya perlindungan tersebut.

Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR. <b>(Antara)</b> Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR. (Antara)

"Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat," ujarnya, dikutip dari Antara.

Presiden Jokowi merinci bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp361 triliun dari APBN untuk Program Kartu Indonesia Sehat selama sepuluh tahun, yang digunakan untuk membiayai layanan kesehatan bagi lebih dari 92 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tahun, mulai dari usia dini hingga lansia di seluruh Indonesia.

Selain itu, Program Kartu Indonesia Pintar mendapatkan anggaran sebesar Rp113 triliun dalam periode yang sama, yang ditujukan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun dari SD hingga SMA/SMK di seluruh tanah air.

Untuk Program Keluarga Harapan, pemerintah menganggarkan Rp225 triliun selama sepuluh tahun guna meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu setiap tahunnya.

Tak ketinggalan, program Pra Kerja menerima anggaran Rp60,3 triliun selama lima tahun, yang dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan 18,8 juta pekerja di seluruh Indonesia.

Halaman
x|close