Deretan Kontroversi Ucapan Bapak Mirna Edi Salihi Korban Kopi Sianida

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Agu 2024, 05:05
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Film dokumenter ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’ Film dokumenter ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’ (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Jessica Jessica Kumala Wongso atau yang dikenal dengan Jessica Wongso dibebaskan bersyarat hari ini, Minggu, 18 Agustus 2024 dari rumah tahanan (rutan) pondok bambu Jakarta Timur. 

Sebelum kebebasannya, terdapat film documenter Netflix berjudul Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso telah menarik perhatian netizen di media sosial.

Melalui dokumenter ini, banyak netizen yang percaya bahwa persidangan yang dijalani oleh Jessica Wongso terlalu dipaksakan. Selain itu, mereka juga mengkritisi pernyataan-pernyataan Edi Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin, yang dianggap sombong dan cenderung blunder.

Edi Darmawan Salihin <b>(Istimewa)</b> Edi Darmawan Salihin (Istimewa)

Ucapan serta tindakan Edi saat wawancara memicu reaksi publik, bahkan memunculkan berbagai kontroversi. Berikut adalah beberapa pernyataan Edi Darmawan yang menimbulkan kecurigaan di kalangan publik: 

  • “Membunuh tanpa ada bukti, 20 tahun penjara. Saya yakinkan jaksa dan hakim. Akhirnya begitulah, happy ending. I win,” 
  • “Papa harus mati-matian melawan Otto waktu itu. Dia pakai uang, ya papa juga pakai, tapi enggak banyak, dia orang habis banyak. Ya maafkan papa, kesalahan-kesalahan papa, memang papa nakal juga, suka ganti-ganti perempuan, salah papa
  • "Saya ada botolnya tuh yang dia pakai untuk ngeracun. Kelihatan mirip,"
  • "Jessica itu kayak setan itu. Dalam dirinya ada sesuatu yang jahat. Saya harus mulai dengan mengatakan Jessica adalah pembunuhnya,"
  • "Kita datang sempat ke rutan. Nggak mau keluar dia (Jessica). Dia teriak-teriak "Nggak mau, nggak mau". Gila kan"
  • "Dia (Jessica) malu. Karena saat dia keluar dari penjara, orang-orang akan melabelinya pembunuh. Pembunuh berdarah dingin"

 

Halaman
x|close