Ntvnews.id, India - Kasus tragis yang melibatkan dokter India, Moumita Debnath, menjadi viral dan menggemparkan dunia setelah laporan bahwa ia telah diperkosa dan dibunuh setelah bekerja tanpa henti selama 36 jam.

Kasus ini tidak hanya mengguncang masyarakat India tetapi juga memicu protes besar-besaran di kalangan tenaga medis di seluruh negeri.

Baca Juga:

Baru Dilantik, Wamen Kominfo Angga Sudah Singgung Judi Online

Bayi Mungil Ditemukan Terbungkus Tas di Plumpang

Kronologi Kasus

Moumita Debnath, seorang dokter mahasiswa pascasarjana tahun kedua di R.G. Kar Medical College, Kolkata Utara. Pada malam kematiannya, Moumita tengah menjalani shift panjang di rumah sakit, bekerja selama lebih dari 36 jam tanpa istirahat yang memadai. Akibat kelelahan dan kurangnya fasilitas istirahat yang layak di rumah sakit, ia memilih untuk beristirahat di aula seminar rumah sakit tersebut.

We’re sorry ???? Dr. Moumita #JusticeForMoumita #bangal_horror #CBI pic.twitter.com/MQtoO9rrAZ

— Suraj Sanatani (@SurajSanat68673) August 16, 2024

Keesokan paginya, staf rumah sakit menemukan jasad Moumita di aula seminar dalam keadaan setengah telanjang dengan tanda-tanda kekerasan seksual berat. Penemuan ini langsung memicu kecurigaan dan ketegangan di kalangan staf medis dan publik.

Laporan otopsi mengungkapkan rincian yang sangat mengerikan mengenai kondisi jasadnya. Para ahli medis yang memeriksa laporan tersebut menyimpulkan bahwa luka-luka yang ditemukan pada tubuh Moumita menunjukkan indikasi pemerkosaan oleh banyak pelaku.

Ditemukan sekitar 150 ml sperma di tubuhnya, yang menunjukkan bahwa kemungkinan besar lebih dari satu orang terlibat dalam kejadian tersebut.

Saat ini, Kematiannya memicu gelombang protes di kalangan dokter dan tenaga medis di seluruh India. Banyak dari mereka mogok kerja sebagai bentuk solidaritas dan tuntutan keadilan.

Mereka menyerukan tindakan tegas terhadap pelaku serta perbaikan dalam fasilitas dan kondisi kerja di rumah sakit untuk melindungi tenaga medis dari situasi serupa di masa depan.

Proses penyelidikan masih terus berlanjut, dan pihak berwenang berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian tragis ini serta membawa pelaku ke pengadilan.