Wanda Hamidah Cabut dari Partai Golkar Gegara Hal Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Agu 2024, 05:18
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wanda Hamidah Wanda Hamidah (Atara)

Ntvnews.id, Jakarta - Aktivis 1998 dan politikus Wanda Hamidah menyatakan dirinya keluar dari Partai Golkar setelah merasa kecewa dengan berbagai hal yang terjadi sejak ia bergabung dengan partai tersebut dua tahun lalu.

Dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu, Wanda menjelaskan bahwa serangkaian peristiwa politik yang bertentangan dengan prinsip dan nuraninya mendorongnya untuk mengajukan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar pada hari ini.

“Per hari ini sudah dilayangkan dalam bentuk surat ke DPP,” kata Wanda.

Baca Juga: Jokowi di Penutupan Munas Golkar: Nyaman di Bawah Pohon Beringin

Dalam unggahan di media sosial pribadinya wanda_hamidah, Wanda dalam Bahasa Inggris menyebut: “Saya keluar dari Golkar. Saya tidak ingin berada di sisi yang salah dalam sejarah. Saya terlalu mencintai negara ini. Indonesia tidak untuk dijual. Panjang umur perlawanan”.

Terkait unggahan tersebut, Wanda menjelaskan bahwa serangkaian peristiwa politik telah membuatnya merasa kecewa terhadap Golkar dan partai-partai politik di Indonesia.

Peristiwa-peristiwa tersebut meliputi peran partai politik dalam meloloskan beberapa undang-undang kontroversial, seperti Undang-Undang KPK dan Undang-Undang Cipta Kerja, yang menurutnya tidak mendukung kepentingan rakyat dan pemerintahan yang bersih.

Wanda juga menyebutkan kekecewaannya terhadap proses kontestasi Pilpres 2024, yang dianggapnya melibatkan metode yang tidak sesuai. Selain itu, selama tahapan pilkada, Wanda menilai bahwa partai-partai rentan terkooptasi oleh kepentingan elite tertentu.

“Tidak ada kepedulian lagi dengan rakyat sehingga membuat partai politik pun tidak peduli dengan rakyat,” kata dia.

Baca Juga: Jokowi Hadir Pakai Kemeja Kuning di Penutupan Munas Golkar, Ada Prabowo dan Kaesang

Oleh karena itu, dia menyimpulkan situasi politik saat ini tidak sehat, dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dan semangat Reformasi 1998 yang dia lakoni.

“Saya pun memantapkan diri. Saya melihat perkembangan 2 tahun terakhir, dan saya memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari partai politik yang mendukung oligarki dan mengembalikan Indonesia persis ke masa Orde Baru,” kata dia.

Dia pun meyakini keputusannya keluar Golkar tepat, karena dia ingin berpihak pada kebenaran.

“Saya ingin berpihak pada kebenaran, dan peristiwa ini dicatat dalam sejarah,” sambung dia.

Terkait langkah politik dia selanjutnya, Wanda menyebut dia kemungkinan tak akan bergabung dengan partai politik lain dalam waktu dekat. Dia menilai partai politik hari ini hanya sebatas representasi kekuasaan.

Halaman
x|close