Gus Yahya Temui Jokowi Bahas Konsesi Tambang dan Investasi PBNU di IKN

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Agu 2024, 11:26
Alber Laia
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, bersama sejumlah pengurus PBNU, mengunjungi Istana Kepresidenan di Jakarta pada Kamis pagi untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

Pertemuan ini dimulai sekitar pukul 10.30 WIB setelah kedatangan Gus Yahya dan rombongannya di Istana sekitar pukul 10.20 WIB.

Baca Juga:

Kenapa Puan Maharani Tak Hadir di Rapat Paripurna RUU Pilkada?

KPK Periksa Kakak Cak Imin Kasus Dana Hibah Jatim

Gus Yahya mengungkapkan bahwa agenda pertemuan tersebut adalah membahas konsesi tambang serta rencana investasi PBNU di Ibu Kota Nusantara (IKN). Meski nilai investasi yang diajukan tidak besar, PBNU berencana membangun fasilitas pendidikan dan keagamaan di IKN.

Ilustrasi - Perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.  <b>(ANTARA/HO-Humas Waskita Karya)</b> Ilustrasi - Perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (ANTARA/HO-Humas Waskita Karya)

"Kita mau bicara soal konsesi tambang dan investasi di IKN nanti," ujarnya, dikutip dari Antara.

Selain itu, Gus Yahya menambahkan bahwa PBNU optimis dalam mengelola izin pengelolaan pertambangan yang diberikan kepada organisasi kemasyarakatan ini.

"Rencana kami untuk berinvestasilah walaupun kecil di IKN nanti. Karena kami butuh untuk membangun kantor di sana, membangun fasilitas pendidikan dan keagamaan di sana," katanya.

"Bendahara umum kami ini pengusaha tambang juga dan dia tentu tidak sendirian. Bukan hanya soal bahwa dia sendiri pengusaha tambang, tetapi sebagai pengusaha tambang, dia punya jaringan bisnis di antara komunitas pertambangan ini, sehingga saya kira akan ada ruang yang memadai bagi NU untuk membangun kapasitas usaha pertambangan ini," sambungnya.

Halaman
x|close