Update BNPB: 37 Orang Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Sumbar

NTVNews - 13 Mei 2024, 07:36
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB) Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB)

Ntvnews.id, Jakarta - Banjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat (Sumbar) pada Sabtu (11/5/2024) malam. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.

Empat kabupaten terdampak cukup parah akibat kejadian ini, antara lain Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

"Hingga Minggu (12/5/2024) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 orang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya, Minggu (12/5/2024) malam.

Sebanyak 35 jenazah berhasil diidentifikasi dengan rincian di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar sembilan orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang, Kabupaten Padang Pariaman tujuh orang. Dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.

Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB) Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB)

Abdul Muhari menjelaskan, terdapat perubahan data jumlah korban jiwa dari sebelumnya 41 orang menjadi 37 korban. Ini terjadi karena belum adanya penyesuaian dari sebagian data.

"Adapun perubahan jumlah korban disebabkan dinamika laporan dari masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan catatan korban ditemukan, dan yang masih dalam pencarian oleh Basarnas dan TNI-Polri," tuturnya.

Ia mengatakan, untuk sementara upaya pencarian dan pertolongan dihentikan. Ini mengingat kondisi malam hari di lokasi terdampak yang kurang penerangan, dan adanya peringatan akan peningkatan getaran hujan di wilayah hulu.

Hingga Minggu malam, jumlah orang yang dilaporkan hilang sebanyak 17 orang.

"Sebanyak 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam. Upaya pencarian dan pertolongan akan dilanjutkan kembali pada esok hari," kata dia.

Lebih lanjut, Pos Pengamatan Gunung Marapi mencatat peningkatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano sejak Minggu pukul 20.35 WIB.

Atas itu, BNPB mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi, agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan.

"Warga diharap melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman," tandasnya.

Halaman
x|close