5 Fakta Banjir Lahar Dingin di Sumbar, 37 Orang Tewas hingga Gubernur Nyaris Jadi Korban

NTVNews - 13 Mei 2024, 08:51
Dedi
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB) Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB)

Ntvnews.id, Jakarta - Peristiwa bencana alam hingga merenggut banyak nyawa datang dari kawasan Sumatera Barat. Setidaknya 37 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang melanda kawasan Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman tersebut. 

Menurut data sementara yang dihimpun dari berbagai sumber, ada puluhan warga yang meninggal dunia akibat banjir bandang di Tanah Minang tersebut. Sementara itu, ratusan warga lainnya mengungsi karena rumah mereka terbawa hanyut. Nah, berikut fakta selengkapnya. 

1. Petugas Masih Cari Korban Hilang

Banjir bandang Sumbar. (Antara) Banjir bandang Sumbar. (Antara)

Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Padang sampai kemarin masih melakukan proses pencarian terhadap 17 korban banjir bandang di Sumatera Barat. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Basarnas Abdul Malik dalam keterangannya pada Minggu, 12 Mei 2024. 

“Kami akan terus melakukan pencarian dan pendataan. Kami masih cari 17 orang korban banjir bandang yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar," ucap Abdul Malik kepada awak media pada Minggu, 12 Mei 2024 kemarin. 

2. Data Korban Jiwa di Setiap Wilayah

Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB) Banjir bandang Sumbar. (Dok. BNPB)

Abdul malik mengatakan bahwa berdasarkan data yang diterima pihaknya, ada puluhan warga yang meninggal akibat banjir tersebut. Tercatat di Kabupaten Agam sendiri terdapat 19 orang meninggal dunia 3 orang lainnya masih dalam pencarian tim. 

Kemudian, di Kabupaten Tanah Datar tercatat ada sekitar 9 orang yang meninggal dunia dengan 14 orang lainnya masih dalam pencarian. Berikutnya di Kota Padang ada 1 orang meninggal dunia dan 1 orang masih dalam tahap pencarian tim. 

Sedangkan di Kabupaten Padang Pariaman ada sekitar 8 orang meninggal dunia. Tim SAR Kota Padang pun sudah mengerahkan personelnya untuk membantu warga terdampak usai bencana tersebut melanda. 

Sementara itu, tim masih melakukan pencarian dan pertolongan korban banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada Minggu siang. Setidaknya 13 orang dikabarkan meninggal dunia di Tanah Datar sampai pukul 12.00. 

3. Petugas Evakuasi Warga

Longsor dan Banjir di Sumatera Barat <b>(Instagram @Beni_FTR)</b> Longsor dan Banjir di Sumatera Barat (Instagram @Beni_FTR)

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut bahwa tim pencarian dan pertolongan gabungan masih terus melakukan evakuasi terhadap warga terdampak. Tercatat, korban jiwa dalam peristiwa ini ada puluhan orang. 

Sementara itu, 12 orang mengalami luka-luka dan 84 KK terdampak yang dilaporkan Minggu siang. Sedangkan kerugian prasarana yaitu 84 unit rumah terdampak, 16 jembatan, dua fasilitas rumah ibadah, dan 20 hektare sawah ikut terdampak. 

BPBD Kabupaten Tanah Datar yang dibantu dari unsur Basarnas, TNI, Polri, dan pihak lainnya masih terus berusaha untuk melakukan penanganan darurat. Mereka juga masih dalam tahap proses pendataan dan pertolongan untuk warga terdampak banjir lahar dingin. 

4. Petugas Mengimbau Kepada Warga

Kafe Xakapa di pinggir sungai dekat Lembah Anai, Sumbar, sebelum hilang disapu banjir bandang lahar Kafe Xakapa di pinggir sungai dekat Lembah Anai, Sumbar, sebelum hilang disapu banjir bandang lahar

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang bertempat tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada dengan potensi bahaya susulan. 

5. Gubernur Nyaris Jadi Korban

Banjir bandang Sumbar. (Antara) Banjir bandang Sumbar. (Antara)

Kepala Biro Adpim Setda Provinsi Sumbar, Mursalim mengatakan bahwa saat kejadian, iring-iringan rombongan Gubernur Sumbar nyaris jadi korban. Karena, di waktu bersamaan mereka hendak melintas menuju Kota Padang usai peninjauan bencana di Tanah Datar. 

Dalam kejadian ini, 2 unit minibus terbawa material longsor ke dalam jurang. Mengenai hal itu, ia menjelaskan bahwa menurut informasi yang diterima dari tim di lapangan, Gubernur beserta rombongan dibantu beberapa warga yang turun ke dasar jurang. 



\

Halaman
x|close