Ngeri, Seorang Turis Tewas Setelah Operasi Bokong

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2024, 10:22
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Operasi Ilustrasi Operasi (Oddity Central)

Ntvnews.id, London - Seorang turis wanita asal Inggris meninggal dunia setelah menjalani operasi Brazilian bum-lift atau pembesaran bokong. Tragisnya, ia meninggal dengan beberapa organ tubuhnya hilang.

Dilansir dari News.com.au, Selasa, 27 Agustus 2024, Kaydell Brown, seorang penata rambut berusia 38 tahun dari Sheffield, Inggris, pergi ke Turki untuk melakukan prosedur kosmetik.

Ia membayar AUD 10.500 atau sekitar Rp 110 juta untuk perawatan yang mencakup pengencangan perut dan payudara.

Baca Juga: Negara Tetanga RI Ini Diminati Turis yang Kunjungi Wisata Seks dan Judi

Kaydell telah merencanakan operasi ini di Inggris dengan biaya total AUD 30 ribu. Ia dan saudarinya, Leanne (40), sangat antusias saat tiba di Turki, dengan Kaydell dijadwalkan menjalani operasi terlebih dahulu, disusul kemudian oleh Leanne.

Namun, rencana ini berakhir tragis. Leanne menerima kabar bahwa Kaydell meninggal dunia di ruang pemulihan.

Menurut staf klinik, mereka berusaha membangunkan Kaydell setelah operasi, tetapi diduga ada lemak yang menyebar ke paru-parunya. Leanne sangat terpukul mendengar berita tersebut.

"Dia masuk untuk operasi sekitar pukul 09.30, dan itulah terakhir kali saya melihatnya," kata Leanne kepada ITV News.

Baca Juga: Desember 2024 Turis Bisa Berlibur ke Korea Utara, Tertarik?

Leanne menceritakan bagaimana ia menunggu di ruang tunggu dan menjadi cemas saat tidak ada kabar tentang Kaydell. Ketika tiga petugas datang ke ruangannya, Leanne merasa hati teriris.

"Mereka membawa saya ke ruangan dan mulai berkata bahwa ada komplikasi dengan operasi, dan saya bertanya apakah saudara perempuan saya sudah meninggal. Mereka hanya mengatakan, 'Maaf, tapi ya'," ungkapnya.

Leanne sangat terkejut dan mengeluhkan bahwa klinik hanya memberikan sejumlah uang dalam amplop sebagai kompensasi.

"Mereka hanya memberi saya amplop berisi uang dan tiket pesawat saya. Rasanya seperti, maaf atas kematian saudara perempuan Anda, ini tiket pesawat Anda," tambahnya.

Leanne juga mengeluh bahwa saat membayar, pelayanan klinik sangat baik, namun ketika terjadi masalah, mereka tidak memberikan perhatian yang memadai.

Selain itu, Leanne tidak diizinkan melihat jenazah saudaranya dan klinik mengatur penerbangannya kembali ke Inggris.
Keesokan harinya, Leanne kembali ke Inggris dalam keadaan sedih, menahan air mata.

Setelah pulang, petugas koroner di Inggris memeriksa jenazah Kaydell dan menemukan bahwa sebagian besar otak, paru-paru, dan jantungnya hilang.

"Simpati kami untuk keluarga Kaydell Brown," ujar juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris.

"Kami mendorong siapa pun yang mempertimbangkan prosedur kosmetik di luar negeri untuk meneliti dengan cermat perawatan, kualifikasi dokter, dan regulasi di negara tujuan."

Namun, klinik bedah kecantikan membantah tuduhan tersebut.
"Tidak ada bukti trauma organ yang ditemukan. Kami telah menyerahkan jenazah tanpa sentuhan ke Kantor Koroner di Turki. Mungkin ada bagian tubuh yang dibuang saat menentukan penyebab kematian," klaim klinik tersebut.

Sementara itu, setiap tahun lebih dari satu juta orang mengunjungi Turki untuk menjalani prosedur kosmetik tersebut.

Halaman
x|close