Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 28 anggota Dewan Pakar PKS mengumumkan pengunduran diri mereka dari partai tersebut pada hari Senin, 26 Agustus 2024. Di antara mereka adalah mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Soenarko secara langsung mengumumkan keputusan 28 anggota Dewan Pakar untuk meninggalkan PKS.

"Sehubungan hal di atas. Bersama ini kami mengundurkan diri dari keanggotaan PKS," kata Soenarko kepada media.

Baca Juga: Usung Calon Ini, PKS Batal Dukung Riza Patria-Marshel Widianto di Pilkada Tangsel

"Ketiga, Pilkada yang akan berjalan pada waktu yang akan datang, PKS kurang mendengarkan mayoritas aspirasi rakyat, tetapi keputusan yang terpengaruh oleh kepentingan elite partai," kata Soenarko.

Soenarko awalnya menjelaskan bahwa mereka bergabung dengan PKS karena menganggap partai tersebut konsisten dalam memperjuangkan Indonesia yang lebih baik. Namun, ia mengatakan bahwa perkembangan terbaru menunjukkan hal yang berbeda.

Soenarko mengungkapkan tiga alasan mengapa mereka memutuskan untuk mundur dari PKS. Pertama, karena PKS telah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang dianggapnya terlibat dalam praktik curang pada Pilpres 2024.

Alasan kedua adalah dukungan PKS terhadap Bobby Nasution dalam Pilgub Sumut, yang dianggapnya sebagai dukungan terhadap politik dinasti.

Baca Juga: Larangan Jilbab untuk Paskibraka Putri 2024, PKS Desak BPIP Tinjau Ulang Kebijakan

Dihubungi terpisah, Ketua Dewan Penasihat PKS Tifatul Sembiring mengakui ada beberapa anggota Dewan Pakar PKS yang mundur. Namun, ia tak mempermasalahkan sikap mereka yang keluar dari PKS tersebut.

"Iya, ada yang mundur dari total 250 anggota Dewan Pakar. Silakan saja, itu hak masing-masing," kata Tifatul.

Tifatul enggan memberikan komentar lebih lanjut mengenai alasan pengunduran diri 28 anggota dari PKS. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan hak demokratis masing-masing oeang.