30 Orang Tewas Usai Bendungan Jebol di Sudan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Agu 2024, 17:22
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seseorang berjalan melewati air banjir, di Port Sudan Seseorang berjalan melewati air banjir, di Port Sudan (Reuters)

Ntvnews.id, Sudan - Air yang meluap telah menerobos bendungan, menyapu bersih sedikitnya 20 desa dan menyebabkan 30 orang tewas.

Mengutip dari India Today, hujan deras menyebabkan banjir di Bendungan Arbaat pada hari Minggu, hanya 40 km (25 mil) utara Port Sudan, ibu kota negara de facto dan basis bagi pemerintah, diplomat, lembaga bantuan dan ratusan ribu pengungsi.

Salah seorang sumber mengatakan, jika 150 dan 200 orang hilang. Katanya, dia telah melihat mayat para penambang emas dan peralatan mereka hancur akibat banjir.

Baca Juga: 

Mayat Seorang Wanita yang Hilang Akibat Banjir Bandang Akhirnya Ditemukan

Ia kemudian menyamakan bencana tersebut dengan kehancuran di kota Derna di Libya timur pada bulan September tahun lalu ketika air badai merobohkan bendungan, menyapu bangunan dan menewaskan ribuan orang.

Mengutip dari Reuters, di jalan menuju Arbaat pada hari Senin terdapat orang-orang menguburkan seorang pria dan menutupi kuburannya dengan kayu apung untuk mencegahnya tersapu tanah longsor.

Sementara, 50.000 orang terkena dampak banjir dan jumlah tersebut hanya mencakup wilayah barat bendungan karena wilayah timur tidak dapat diakses.

Seseorang berjalan melewati air banjir, di Port Sudan <b>(Reuters)</b> Seseorang berjalan melewati air banjir, di Port Sudan (Reuters)

Bendungan tersebut merupakan sumber air utama bagi Port Sudan, yang merupakan rumah bagi pelabuhan utama Laut Merah dan bandara yang berfungsi di negara tersebut, dan menerima sebagian besar pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan negara tersebut.

Baca Juga: 

Kepala Basarnas: Banjir Bandang di Ternate Telan 16 Korban Jiwa

“Kota ini terancam kehausan dalam beberapa hari mendatang,” kata Asosiasi Pemerhati Lingkungan Sudan dalam sebuah pernyataan.

Para pejabat mengatakan, bendungan itu mulai runtuh dan lumpur menumpuk selama berhari-hari ketika hujan deras terjadi lebih awal dari biasanya.

Bendungan, jalan, dan jembatan di Sudan sudah rusak sebelum perang antara tentara Sudan dan Pasukan Cepat paramiliter dimulai pada April 2023.

Beberapa orang telah meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir dan menuju ke pegunungan tempat mereka sekarang terdampar, kata kementerian kesehatan.

Halaman
x|close