Serangan ISIS Jadikan Target Wilayah Benua Biru, Kok Bisa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Agu 2024, 06:05
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Penikaman Ilustrasi Penikaman (Istimewa)

Ntvnews.id, Berlin - Milisi teroris Islamic State (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan pisau di Solingen. Menurut Amak, saluran berita ISIS, serangan ini dilakukan sebagai "balas dendam untuk umat Islam di Palestina dan di tempat lain" dan menargetkan "sekelompok umat Kristiani."

Dilansir dari DW, Kamis, 29 Agustus 2024, Thomas Mücke dari Violence Prevention Network (VPN), yang fokus pada pencegahan ekstremisme dan deradikalisasi, menyatakan bahwa ekstremis memanfaatkan konflik Timur Tengah untuk memperkuat momentum mereka.

Sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan terhadap warga sipil Israel dan Israel merespons dengan serangan balasan di Jalur Gaza, Mücke mencatat "peningkatan empat kali lipat" dalam serangan dan percobaan serangan di Eropa Barat dibandingkan dengan tahun 2022.

Serangan di Solingen adalah salah satu dari serangkaian serangan dan percobaan serangan ISIS di Eropa dalam beberapa minggu terakhir, meski tidak selalu jelas apakah ISIS terlibat langsung.

Baca Juga: Jepang Hadapi Krisis Beras Usai Adanya Peringatan Gempa Besar dan Topan

Pada hari yang sama dengan serangan di Solingen, terjadi dua ledakan mobil di luar sebuah sinagoga di La Grande-Motte, Prancis selatan.

Di Austria, konser penyanyi AS Taylor Swift yang dijadwalkan di Wina pada awal Agustus dibatalkan setelah penangkapan dua orang yang diduga simpatisan ISIS. Salah satu tersangka, seorang warga Austria berusia 19 tahun dengan latar belakang Makedonia Utara, mengaku ingin "membunuh dirinya sendiri dan sekelompok besar orang."

Pada akhir Mei, seorang warga Afghanistan di Jerman melukai seorang polisi hingga tewas dan lima orang lainnya di Mannheim. Serangan tersebut ditujukan kepada ketua Pax Europa, sebuah gerakan anti-Islam. Meskipun tidak ada bukti langsung yang mengaitkan dengan ISIS, penyidik menganggap serangan ini "bermotif agama."

Setelah serangan tersebut, Jerman dan Prancis menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan serangan ISIS selama turnamen Euro di Jerman dan Olimpiade di Paris. Kedua acara besar tersebut berlangsung tanpa insiden besar, kemungkinan karena langkah-langkah keamanan yang diperketat dan kontrol perbatasan yang lebih ketat.

Baca Juga: Konser Eras Tour Taylor Swift di Austria Dibatalkan, 2 Terduga Teroris ISIS Ditangkap

Sejak 7 Oktober 2023, Eropa telah mencatat tujuh serangan dan 21 percobaan atau rencana serangan di Eropa Barat. Mücke tidak terkejut dengan peningkatan ini, menganggap bahwa ISIS melihat Eropa Barat sebagai target untuk menyebarkan teror dan ketakutan serta memecah belah masyarakat untuk merekrut lebih banyak pengikut.

Namun, serangan ISIS terbaru yang paling serius tidak terjadi di Eropa Barat, melainkan di Moskow pada Maret 2024, di mana lebih dari 140 orang tewas dalam serangan teroris di sebuah gedung konser. Amak melaporkan bahwa "Tentara Negara Islam menyerang pertemuan besar umat Kristiani, menewaskan dan melukai ratusan orang."

Halaman
x|close