Terbongkar! Ternyata Ahok yang Bikin Anies Batal Diusung PDIP di Pilgub Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Agu 2024, 09:28
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Hari Ini Anies Bertemu Mega di PDIP Pakai Batik Merah Hari Ini Anies Bertemu Mega di PDIP Pakai Batik Merah (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) batal mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Padahal, Anies sudah datang ke sekitar kantor DPP PDIP, mengenakan tenun warna merah, hingga berdoa dan memohon restu ibunya.

Sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok rupanya, yang jadi penyebab tak langsung Anies batal dipilih PDIP.

Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menjelaskan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih Pramono Anung sebagai calon kepala daerah di Pilgub Jakarta sebagai jalan tengah. Jalan tengah antara pendukung Anies dan Ahok.

Diketahui, Anies dan Ahok memiliki basis pendukung yang berbeda. Kedua kubu pernah terpolarisasi dalam Pilgub Jakarta 2017.

"Bisa disebut beliau (Pramono) menjadi jalan tengah yang kemudian nanti bisa diharapkan mem-bridging antara dua kelompok ini (pendukung Anies dan Ahok)," ujar Deddy, Rabu (28/8/2024).

Menurut Deddy, PDIP telah menganalisa siapa dan bagaimana pendukung Anies dan Ahok saat pilkada lalu. PDIP memandang ada pertentangan antar kedua pihak, sehingga dipilih lah jalan tengah melalui Pramono Anung.

"Kita menyadari kemudian bahwa dua kutub ini sangat ekstrem perbedaannya. Kelompok pendukung Pak Ahok, kelompok pendukung Pak Anies. Sehingga kemudian muncullah alternatif itu kembali Pak Pramono Anung sebagai jalan tengah dari dua kutub ini," papar dia.

"Pendukung Ahok ini kan banyak dari kelompok minoritas, banyak dari kelompok-kelompok yang ingin perubahan dari kemapanan, ingin yang namanya birokrasi bersih, public services yang efektif, gitu kan. Sementara di kubu Pak Anies banyak yang kemudian sangat peduli dengan isu agama, isu rohani, bagaimana membangun kultur keagamaan yang kuat, misalnya. Bagaimana keberpihakan terhadap pengusaha pribumi, mungkin seperti itu," lanjut Deddy.

Deddy berharap baik Anies maupun Ahok bisa berbesar hati dengan pilihan PDIP yang mengusung Pramono berdampingan dengan Rano Karno. 

"Jadi ini nanti yang mudah-mudahan dengan kebesaran hati Pak Ahok, Pak Anies, ada Mas Pram dan Pak Rano, misalnya, yang kemudian bisa menjadi jembatan," kata dia.

Deddy mengakui PDIP sempat menjajaki untuk mengusung Anies serta Ahok. Tapi setelah penjajakan dan mempertimbangkan banyak hal, termasuk aspirasi para kader, keduanya tak jadi diusung.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) <b>(NTVnews.id)</b> Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (NTVnews.id)

"Dan saya kira Pak Anies juga sudah bertelepon-teleponan komunikasi dengan Pak Pramono Anung, Pak Ahok juga sudah, Dan saya kira inilah nanti kekuatan yang bisa membantu kalau Tuhan mengizinkan takdirnya Pak Pram dan Pak Rano Karno itu kemudian dipilih menjadi pelayan masyarakat Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur," tandasnya. 

Halaman
x|close