Tren Kecelakaan Masih Tinggi, Lahirkan Komunitas Berkendara Cerdas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Agu 2024, 11:55
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Teknik Defensive Driving Training sangat direkomendasikan kepada seluruh masyarakat yang aktif berkendara, baik yang dilatarbelakangi profesi maupun yang memang harus berkendara pulang pergi dari rumah ke kantor. (Foto: Istimewa) Teknik Defensive Driving Training sangat direkomendasikan kepada seluruh masyarakat yang aktif berkendara, baik yang dilatarbelakangi profesi maupun yang memang harus berkendara pulang pergi dari rumah ke kantor. Teknik Defensive Driving Training sangat direkomendasikan kepada seluruh masyarakat yang aktif berkendara, baik yang dilatarbelakangi profesi maupun yang memang harus berkendara pulang pergi dari rumah ke kantor. (Foto: Istimewa) Teknik Defensive Driving Training sangat direkomendasikan kepada seluruh masyarakat yang aktif berkendara, baik yang dilatarbelakangi profesi maupun yang memang harus berkendara pulang pergi dari rumah ke kantor. (Dok.Istimewa)

"Kami berfokus agar peserta selesai mengikuti pelatihan, dapat menjadi pengendara selalu mempunyai sikap mengemudi yang selalu waspada terhadap bahaya dan selalu memperagakan cara berkendara yang baik dimana output-nya dapat memberikan keamanan dan keselamatan," jelas Ade Muhammad Arbi usai menggelar pelatihan mengendarai kendaraan roda 4 untuk belasan karyawan PT Tower Bersama, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/8/2024).

Lebih lanjut, komunitas berkendara aman Buckle-Up Indonesia, yang memiliki perhatian yang sama atas tingginya angka kecelakaan berlalu lintas di Indonesia, mengungkapkan penyebab utama kecelakaan berlalu lintas adalah akibat pengemudi yang baru bisa mengendarai motor atau mobilnya, namun belum paham cara berkendara.


"Baru sampai tahap bisa berkendara, tapi belum paham berlalu lintas, sudah turun ke jalan raya yang super sibuk," ungkap founder Buckle-Up Indonesia, Agung Yuniharto.

Catatan tahunan pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) selama Januari-November 2023 mengungkap tren kecelakaan lalu lintas masih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.


Mengutip data laman MTI, dikatakan jumlah kecelakaan lalu lintas sepanjang 2023 meningkat 6,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.


Data tersebut kemudian ditambahkan oleh pihak kepolisian berdasarkan rilis informasi pihak Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri, dimana total kerugian material yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas sepanjang 2023 mencapai Rp258,18 miliar.

Meski begitu, pihak KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) berdasarkan temuan investigasi mengklaim meskipun telah terjadi peningkatan kecelakaan lalu lintas, namun
angka kematian akibat kejadian tersebut menunjukkan tren menurun.

Halaman
x|close