“Kalau dalam bahasa Inggris: Mau menonton Netflix dan bersantai? Dalam bahasa Kanton, mau main badminton?” bunyi sebuah postingan Facebook yang telah dibagikan lebih dari 500 kali.
Bahkan pemain badminton Olimpiade, Tse Ying Suet, tak bisa menahan diri untuk berkomentar.
"Semua orang janji main badminton. Apakah semua orang benar-benar suka badminton?” tanyanya di Threads dengan emoji menyeringai.
Beberapa pihak juga menganggap saran biro pendidikan itu tidak praktis.
Anggota parlemen Hong Kong, Doreen Kong, menyatakan bahwa materi tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman biro pendidikan terhadap kaum muda, dan dianggap tidak realistis
“Bagaimana mereka akan menemukan raket badminton di tempat kejadian?” tanya Kong.
Thomas Tang, seorang pemain badminton amatir, merasa lelucon tentang ini membuat situasinya memalukan.
“Dulu badminton hanya olahraga yang menyehatkan, tapi sekarang, mengajak orang bermain badminton malah menjadi bahan candaan,” katanya.