Nenek di Kelapa Gading Dihipnotis Sampai Viral, Pelaku Komplotan Residivis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2024, 16:58
Moh. Rizky
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Aksi pelaku saat menghipnotis nenek di Kelapa Gading. (Tangkapan layar) Aksi pelaku saat menghipnotis nenek di Kelapa Gading. (Tangkapan layar)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang nenek berinisial LYS di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut) jadi korban aksi hipnotis. Pelaku merupakan komplotan atau sindikat.

Polisi telah berhasil menangkap para pelaku yang berjumlah empat orang di Jakarta dan Medan. Antara lain Agus Sutopo alias Duren, Siti Asia alias Dewi, Raden Suryo alias profesor dan Amirudin alias Jojon.

"Para pelaku sindikat terorganisir," ujar Kapolsek Metro Kelapa Gading Kompol Maulana Mukarom, Selasa (3/9/2024).

Para pelaku sudah beraksi di delapan lokasi berbeda. Di antaranya di Bali, Medan, Magelang, Semarang, Fatmawati Jakarta Selatan, Cilincing Jakarta Utara, Sunter Jakarta Utara, hingga Kelapa Gading Jakarta Utara.

"Keenam orang pelaku ini adalah satu kelompok dan residivis tindak pidana dengan modus yang sama yang sudah beraksi di berbagai kota," kata dia.

Adapun aksi hipnotis para pelaku di Kelapa Gading, terjadi pada Jumat (16/8/2024). Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 13.30 di sebuah bank di Kelapa Gading, Jakut.

Aksi pelaku terekam sejumlah kamera CCTV dan videonya viral di media sosial (medsos).

Pada video beredar, nampak LYS berjalan sendirian di kawasan rumah toko di Kelapa Gading. Kemudian ada seorang pria bertopi dan masker menghampiri Nenek LYS.

Tak lama berselang, datang wanita lain yang menghampiri LYS. Rupanya pria dan wanita yang menghampiri nenek tersebut adalah komplotan pelaku.

Pria tersebut berpura-pura sebagai warga negara (WN) asal Singapura yang hendak mendonasikan uang ke yayasan. Tapi ia hendak menukarkan mata uang dolar Singapura dan bertanya kepada korban, Nenek LYS.

Sedangkan si wanita yang datang mengaku akan membantu proses penukaran uang. Kedua pelaku lantas bertemu dengan pelaku lain yang mengaku sebagai petugas bank.

Petugas bank palsu berpura-pura menukar uang mata uang asing dengan rupiah. Pertukaran uang dilakukan di depan korban guna membuat korban yakin.

"Sehingga korban percaya dan diantar mengambil uang dan emasnya, kemudian ditukar dengan dolar tersebut yang ternyata bukan dolar Singapura, tapi uang negara lain yang nilai tukarnya kecil," tandas Kompol Maulana Mukarom.

Halaman
x|close