Bocah Dituduh Penistaan Agama sampai Dipukuli di Kantor Polisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Sep 2024, 10:12
Adiansyah
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi pemukulan (pixabay) Ilustrasi pemukulan (pixabay) (pixabay)

Ntvnews.id, Bangladesh - Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun bernama Utsav Mondal dipukuli secara brutal oleh massa di dalam kantor polisi di Bangladesh, setelah ia dituduh membuat pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW di media sosial.

Mengutip dari India Today Jumat, 6 September 2024, peristiwa ini terjadi pada Rabu malam di daerah pemukiman Sonadanga, Khulna.

Laporan media lokal awalnya menyatakan bahwa Mondal telah meninggal karena luka-lukanya, tetapi Wakil Komisaris Polisi Metropolitan Khulna, Mohammad Tajul Islam mengonfirmasi kepada India Today bahwa remaja tersebut masih hidup dan sedang dirawat.

Baca Juga:

Seorang Jurnalis Bangladesh Ditemukan Tewas di Danau

"Dia dirawat di rumah sakit tentara dan sudah tidak dalam bahaya," kata Tajul.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11:45 malam ketika sekelompok siswa madrasah setempat membawa Utsav ke kantor polisi, menuduhnya memposting "komentar yang tidak pantas" di Facebook tentang Nabi.

Ketegangan kian panas ketika semakin banyak mahasiswa dan anggota Asosiasi Imam berkumpul di luar kantor polisi, menuntut hukuman segera dan berat bagi bocah tersebut.

Mohammad Tajul Islam menuturkan rangkaian kejadian tersebut, para mahasiswa menuntut agar Utsav diadili sesuai hukum mereka sendiri, yang melibatkan eksekusi. 

Ilustrasi pemukulan (pixabay) <b>(pixabay)</b> Ilustrasi pemukulan (pixabay) (pixabay)

Wakil komisaris meyakinkan mereka bahwa kasus akan diajukan berdasarkan hukum yang berlaku, tetapi hal ini tidak memuaskan massa. Situasi berubah jadi tak menentu karena jumlah pengunjuk rasa membengkak hingga hampir seribu orang menjelang malam, menciptakan suasana yang sangat tegang di luar kantor polisi.

Baca Juga: 

Pengadilan Bangladesh Mulai Lakukan Penyelidikan Atas Dugaan Genosida pada Sheikh Hasina

Saat ketegangan kian terjadi, pengumuman palsu disampaikan melalui pengeras suara masjid bahwa anak laki-laki itu telah digantung, yang mendorong massa yang berkumpul untuk membubarkan diri sementara. 

Namun, ketika diketahui bahwa Utsav masih hidup dan dalam tahanan polisi, para pengunjuk rasa menjadi semakin gelisah. Mereka menuntut agar dia diserahkan kepada mereka.

Menjelang tengah malam, massa semakin tak terkendali. Meskipun ada personel polisi, tentara, dan angkatan laut, massa menyerbu kantor polisi dan memukuli Utsav di hadapan mereka.

Utsav, yang terluka kritis, akhirnya dibawa pergi oleh personel militer untuk mendapatkan perawatan medis. Pada Kamis pagi, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa Utsav tengah menjalani perawatan di rumah sakit militer dan kini sudah tidak dalam kondisi kritis. 

Halaman
x|close