Presiden Brasil Pecat Menkumham Atas Tuduhan Pelecehan Sekual

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Sep 2024, 08:00
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi kekerasan Ilustrasi kekerasan (Free Pict)

Ntvnews.id, Brasilia - Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, memberhentikan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Silvio Almeida. Langkah ini diambil setelah tuduhan muncul bahwa Almeida, yang berusia 48 tahun, telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa wanita.

"Dalam menanggapi tuduhan serius terhadap Menteri Silvio Almeida dan setelah mengundangnya untuk memberikan klarifikasi, Presiden Lula memutuskan untuk mencopotnya dari jabatannya sebagai kepala Kementerian Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan," kata pernyataan kepresidenan Brasil, dikutip dari AFP, Senin, 9 September 2024.

"Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa Presiden menganggap tidak mungkin untuk mempertahankan menteri tersebut di posisinya mengingat beratnya tuduhan yang ada."

Baca Juga: Kekerasan dalam Lift, Perempuan Dianiaya Pacar Saat Hadiri Wisuda Adiknya

Dalam pernyataan selanjutnya, Almeida menyampaikan, "Saya meminta Presiden Lula untuk memberhentikan saya."

"Langkah ini akan memberi saya kesempatan untuk membuktikan bahwa saya tidak bersalah dan untuk memulihkan diri dari situasi ini," ujarnya.

Skandal ini merupakan yang pertama melibatkan anggota pemerintahan Lula sejak ia kembali menjabat pada Januari 2023.

Sebelumnya, situs berita Metropoles melaporkan pada hari Kamis bahwa asosiasi Me Too Brasil telah menerima pengaduan tentang Almeida dari beberapa wanita, termasuk Menteri Kesetaraan Ras, Anielle Franco.

Baca Juga: YouTuber Tzuyang Mengaku Alami Kekerasan dari Pacarnya Selama 4 Tahun

Almeida, seorang pengacara dan profesor yang dikenal sebagai salah satu pemikir terkemuka Brasil, membantah tuduhan tersebut sebagai "kebohongan" yang bertujuan untuk mencemarkan reputasinya sebagai "seorang pria kulit hitam yang menduduki posisi penting di kantor publik."

Pada hari Jumat, polisi federal mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki klaim tersebut, sementara Komisi Etik Presiden juga menyatakan telah memulai penyelidikan.

 

Halaman
x|close