Geger Pria Ini Masukan Baterai ke Penis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2024, 10:08
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Pria Masukan Baterai ke Penis Pria Masukan Baterai ke Penis (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pria berusia 73 tahun di Australia harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi setelah memasukkan tiga baterai berbentuk kancing, seperti baterai jam, ke dalam penisnya.

Ia sengaja melakukan ini untuk kepuasan seksual dan diketahui telah melakukan hal serupa sebelumnya tanpa mengalami masalah saat mengeluarkannya. Kasus pria yang tidak disebutkan namanya ini dipublikasikan dalam Journal Urologi.

"Menurut pengetahuan kami, ini adalah kasus pertama nekrosis uretra yang dilaporkan akibat penyisipan baterai kancing," tulis penulis laporan tersebut.

Dokter segera mengeluarkan tiga baterai yang bersifat korosif tersebut untuk mencegah kematian jaringan dalam tubuh pasien. Tim medis memperkirakan ada kemungkinan infeksi gangrene fournier, sebuah infeksi langka namun berbahaya yang dapat menyebabkan kematian jaringan secara cepat dan fatal.

Baca Juga: Geger Seorang Pria Alami Pembusukan Penis, Hal Ini Jadi Penyebabnya

"Semua baterai yang dikeluarkan dilapisi dengan bahan hitam seperti tar," menurut catatan penelitian.

Meskipun baterai berhasil dikeluarkan, sepuluh hari kemudian pria tersebut kembali ke rumah sakit karena mengalami pembengkakan di penisnya dan keluarnya cairan dari kelaminnya, yang memerlukan operasi tambahan. "Sayatan dibuat pada kulit penis untuk mengeluarkan sejumlah besar cairan," kata para peneliti.

Pemeriksaan mengungkapkan bahwa pria tersebut mengalami nekrosis yang menyebar, sesuai dengan kekhawatiran awal para dokter. Akibatnya, sebagian uretranya harus diangkat.

Baca Juga: Punya Penis Panjangnya Lebih dari 30 Cm, Seorang Pria Keluhkan Hal Ini

"Karena kompleksitas cedera, rekonstruksi uretra penis yang formal kemungkinan memerlukan perbaikan dalam tiga tahap," menurut para peneliti, yang menjelaskan prosedur cangkok selaput lendir yang rumit dan memakan waktu enam bulan.

Akhirnya, dokter memutuskan untuk tidak melakukan rekonstruksi penis lebih lanjut pada pasien tersebut.

 

Halaman
x|close