Rusia Mau Lawan Resesi Seks dengan Hal Tak Terduga Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2024, 14:38
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Dudinka Rusia Dudinka Rusia (Google Maps)

Ntvnews.id, Moskow - Anggota parlemen Rusia, Dmitry Kuznetsov, meminta warga Rusia untuk mengikuti ajaran Alkitab Kristen sebagai solusi terhadap masalah rendahnya angka kelahiran atau fenomena resesi seks.

Dilansir dari Sputnik, Selasa, 10 September 2024, postingan di Telegram-nya, Kuznetsov mengutip Alkitab sambil mempertimbangkan cara untuk mendorong orang agar memiliki lebih banyak anak. Kutipan yang digunakan adalah mandat penciptaan, atau mandat budaya.

"'Beranak-cuculah dan berkembang biaklah' seharusnya menjadi filosofi baru bagi orang Rusia. Dalam Alkitab, itu adalah perintah pertama dari Tuhan yang tidak kami ikuti dan secara metodis kami punah," tulis Kuznetsov.

Baca Juga: Studi Menjawab Keadaan Resesi Seks yang Semakin Parah

Dalam Kitab Kejadian, Tuhan memerintahkan Adam dan Hawa untuk "Beranak-cuculah dan berkembang biaklah, dan penuhilah bumi" setelah menempatkan mereka di taman firdaus.

Kuznetsov menyarankan bahwa peningkatan upah rata-rata hingga dengan US$ 1.600 atau US$ 2.200 setara dengan Rp 24 juta - Rp 34 juta),), dukungan untuk pembangunan rumah keluarga, dan insentif besar untuk kelahiran anak ketiga dapat membawa perubahan positif.

Kepala Komite Duma Negara untuk Perlindungan Keluarga, Nina Ostanina, mendukung pandangan ini dan mengusulkan bahwa keluarga besar harus menjadi 'filsafat hidup' di Rusia.

"Pandangan ini sejalan dengan pedoman yang diajukan oleh Presiden Vladimir Putin awal tahun ini," kata Ostanina.

Baca Juga: Resesi Seks Mulai Landa Negara-negara ASEAN, Kok Bisa?

Dalam pidatonya di Majelis Federal pada bulan Februari, Putin menyatakan bahwa "keluarga besar dengan banyak anak harus menjadi norma, filosofi kehidupan sosial, dan panduan bagi seluruh strategi negara."

Pemerintah Rusia telah memperkenalkan berbagai langkah keuangan dan sosial dalam beberapa bulan terakhir untuk mendukung keluarga dengan anak-anak, karena angka kelahiran di Rusia turun ke tingkat terendah sejak 1999, menurut statistik resmi.

Sebuah studi terbaru dari pusat analisis ekonomi makro CMASF menunjukkan bahwa tren ini dapat menyebabkan penurunan populasi yang signifikan dan menimbulkan berbagai masalah bagi perekonomian.

 

Halaman
x|close