Cegah Serangan Iran, Kapal Mengerikan AS Sudah Sampai di Timur Tengah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Sep 2024, 05:20
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Amerika Serikat/ist Bendera Amerika Serikat/ist

Ntvnews.id, Jakarta - Kapal selam bertenaga nuklir USS Georgia milik Amerika Serikat kini berada di wilayah operasi Komando Pusat AS di Timur Tengah. Kehadiran kapal selam ini menambah deretan aset militer AS yang baru saja dikerahkan ke kawasan tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Sekretaris Pers Pentagon, Mayjen Pat Ryder, mengonfirmasi laporan media Al Arabiya English dengan menyatakan bahwa "Georgia telah dipindahkan ke CENTCOM AOR."

Dilansir dari Al Arabiya, Kamis, 12 September 2024, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan pengiriman kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah pada bulan Agustus, sebagai persiapan menghadapi kemungkinan serangan dari Iran dan sekutunya, terkait pembunuhan anggota senior kelompok Hamas dan Hizbullah.

Baca Juga: Mauricio Pochettino Resmi Tangani Timnas Amerika Serikat

Hizbullah telah merespons serangan Israel dengan membalas beberapa target di Lebanon bulan lalu. Iran mengancam akan membalas tetapi belum bertindak.

Pejabat AS menyatakan bahwa Iran masih mempertimbangkan serangan terhadap Israel. Namun, Pentagon menyebutkan bahwa penambahan aset militer AS di sekitar Iran telah membuat negara tersebut berpikir dua kali sebelum melancarkan serangan.

USS Abraham Lincoln telah tiba di Timur Tengah lebih dari dua minggu lalu setelah diperintahkan untuk mempercepat perjalanannya dari Indo-Pasifik.

Selain itu, Austin juga memerintahkan Kelompok Serang Kapal Induk USS Theodore Roosevelt untuk tetap berada di wilayah tersebut, meskipun dijadwalkan kembali ke AS dalam beberapa hari ke depan, kecuali diperpanjang lebih lanjut.

Baca Juga: Pelari Amerika Serikat, Noah Lyles Tetap Tampil di Olimpiade Paris 2024 Meski Terjangkit Covid-19

Saat ini terdapat sekitar 40.000 personel militer AS di wilayah CENTCOM, meningkat dari kehadiran reguler sebanyak 30.000 personel.

Aset-aset tambahan yang dikerahkan meliputi sistem pertahanan rudal balistik, kapal perusak dari Teluk Oman ke Laut Merah, jet tempur, dan kapal perusak lainnya ke Eropa dan Timur Tengah.

Kemudian, Ryder menggarisbawahi bahwa AS terus memantau situasi di Timur Tengah dan siap mendukung pertahanan Israel serta melindungi pasukan dan aset AS di wilayah tersebut.

 

Halaman
x|close