Ntvnews.id, Aceh - Pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumatera Utara menuai kritik tajam dari masyarakat. Acara olahraga nasional ini dianggap buruk, terutama terkait dengan fasilitas yang disediakan. Contohnya atap venue yang bocor dan kondisi jalan menuju venue yang sangat tidak memadai.

Sebagai dampaknya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) harus mengerahkan Tim Satgas untuk menyelidiki kekacauan dalam pelaksanaan PON Aceh-Sumut. Bagaimana keadaan sebenarnya dari pelaksanaan PON ini? Berikut adalah ringkasannya:

Makanan Terlambat

Manajer Angkat Besi Banten di PON Aceh-Sumut (TikTok)

Pj Gubernur Sumut mengakui terjadinya keterlambatan dalam penyediaan makanan atlet PON XXI Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, menanggapi keluhan mengenai pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut, termasuk keterlambatan dalam penyediaan makanan untuk atlet.

“Di venue, memang ada keterlambatan dalam penyediaan konsumsi yang sudah diperbaiki. Standar hotel yang kami sediakan umumnya adalah bintang 3 ke atas,” kata Fatoni di Santika Dyandra Hotel pada Rabu (11/9).

Akses Menuju Venue Voli, Atap Bocor, dan Jalan Berlumpur

Kondisi Menuju Venue PON XXI Aceh-Sumut 2024 Memprihatinkan, Netizen: Berasa Ninja Warrior (TikTok: htm_sport)

Salah satu masalah terbesar yang mendapat sorotan publik adalah akses menuju venue pertandingan voli yang sempat viral di media sosial. Beberapa atlet voli bahkan harus menyeberangi jembatan kayu untuk sampai ke tempat pertandingan mereka.

“Masalah utama ada di jalan menuju venue. Seharusnya selesai pada Desember, namun kami baru mulai pada Juli, sehingga belum siap. Bagian depan sudah siap dan kami sudah menanganinya,” kata Fatoni di Santika Dyandra Hotel pada Rabu (11/9).

Selain kritik terhadap akses menuju venue voli, ada juga keluhan mengenai venue futsal yang bocor. Akibat kebocoran ini, pertandingan terpaksa dihentikan sementara. Fatoni menyebutkan bahwa mereka menggunakan terpal untuk menutup kebocoran tersebut.

Menpora Melaporkan Masalah Venue PON Aceh-Sumut ke Kejagung dan Bareskrim

Menpora, Dito Ariotedjo menyampaikan kata sambutan di munas PP PBSI (PP PBSI)

Menpora Dito Ariotedjo menyadari masalah dalam pelaksanaan PON dan akan berkoordinasi dengan Tim Satgas PON nomor 24 tahun 2024 untuk menginvestigasi masalah ini. Tim Satgas tersebut dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung dan Dito juga melibatkan Bareskrim Polri untuk menyelidiki lebih lanjut.

“Kami sudah melaporkan masalah ini dan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung serta Bareskrim Polri untuk memastikan bahwa pengerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan,” ungkapnya.

Bareskrim Koordinasi dengan Kemenpora

Bareskrim Polri. (Antara)

Tanggapan Dito direspons cepat oleh Bareskrim Polri. Kombes Arief Adiharsa dari Wadirtipidkor Bareskrim Polri mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Kemenpora untuk menyelidiki masalah ini.

"Koordinasi sudah dilakukan melalui satgas pendampingan kegiatan PON XXI Aceh dan Sumut oleh Mabes (Bareskrim Polri)," kata Arief Adiharsa dikonfirmasi awak media.