Viral Pengakuan Terpidana Kasus Pembunuhan Vina, Hadi: Saya Diperlakukan Seperti Binatang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Sep 2024, 13:37
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Terpidana Hadi Saputra ngaku pernah disiksa Terpidana Hadi Saputra ngaku pernah disiksa (YouTube Nusantara TV)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) kasus pembunuhan Vina Cirebon, salah satu terpidana, Hadi Saputra, memberikan keterangan yang menarik perhatian mengenai perlakuan yang diterimanya selama masa penahanan. 

Dalam wawancara yang disiarkan oleh kanal YouTube Nusantara TV, terpidana tersebut mengungkapkan pengalaman mereka dengan cukup detail. Menurut pengakuan terpidana, makanan yang diberikan kepada mereka saat ditahan tidak disajikan dengan baik. 

“Sampe pagi itu kita makan nasi bungkus dilempar pak. Dilempar aja pak,” ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa makanan tersebut tidak diberikan secara layak, melainkan dilempar, dan mereka terp/aksa mengambil makanan tersebut dengan mulut karena tidak diperbolehkan menggunakan kedua tangan.

Terpidana Hadi Saputra ngaku pernah disiksa <b>(YouTube Nusantara TV)</b> Terpidana Hadi Saputra ngaku pernah disiksa (YouTube Nusantara TV)

“Makan juga kita dilempar, nasi itu berserakan pak. Kita itu tidak boleh makan pake tangan pak. Langsung harus pake mulut. Saya diperlakukan seperti binatang disitu pak. Kami menunggu pagi, pagi lagi,” ujar terpidana.

Ketika JPU mengajukan pertanyaan mengenai waktu pemberian makan, terpidana menjawab bahwa makan diberikan sekitar jam 7 malam. Namun, ketika ditanya mengenai pemberian air minum, terpidana mengungkapkan situasi yang lebih mengkhawatirkan.

Seinget saya karena di antara kami itu ada yang mau minta minum pak, tapi lupa pak. (Minta minum) ke polisi pak. (Sesudah itu) nggak dikasih air. Tidak minum, minum air kencing itu pak sampe pagi,” ujarnya saat dimintai keterangan.

Pengakuan terpidana ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai perlakuan yang diterima selama masa penahanan. JPU bertanya apakah mereka diberikan makanan lagi pada malam hari, dan terpidana menjawab bahwa tidak ada makanan tambahan yang diberikan.

Selain makanan dan minuman, terpidana juga menceritakan bagaimana mereka diperlakukan selama proses interogasi. “Itu kalo nggak salah jam 2 pagi kita dibawa ke Reskrim. Di situ disumpahin pembunuhan. Di situ ada meja, seinget saya ada 1-2 polisi,” jelasnya. 

Poster Film Vina: Sebelum 7 Hari. Poster Film Vina: Sebelum 7 Hari.

Terpidana merasa bahwa interogasi dilakukan dengan cara yang tidak adil, dengan polisi yang berusaha memaksakan pengakuan. 

"Saya disuruh ngaku pembunuhan, apalah, saya ngelak di sana. Saya ngelak juga tetap percuma pak, ‘ngapain kamu ngelak, sama temen kamu juga udah tau kamu ngebunuh kok, tuh liat’, di situ ada papan tulis pak, di situ ada keterangan semua," ungkapnya.

Terpidana merasa bahwa proses interogasi tersebut lebih mirip dengan "strategi bola" daripada proses hukum yang adil. Ia menggambarkan situasi di mana mereka merasa tidak ada gunanya untuk membantah, karena sudah ada kesimpulan yang dianggap final oleh pihak kepolisian. "Jadi kayak udah strategi bola aja gitu, ini perannya ini gitu. Jadi kita ngelak juga percuma di situ," tuturnya.

Keterangan ini tentunya menambah kompleksitas kasus ini, dan memberikan gambaran tentang bagaimana terpidana merasa diperlakukan selama proses hukum. Sidang Peninjauan Kembali ini diharapkan dapat memberikan keadilan dan mengungkap kebenaran di balik tuduhan dan perlakuan terhadap terpidana dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Halaman
x|close