Brandoville Studios Dikecam Netizen, Mantan Pegawai Ungkap Pengalaman Buruk

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Sep 2024, 13:10
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pegawai Brandoville Studios. Pegawai Brandoville Studios. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Brandoville Studios, perusahaan game asal Indonesia yang sebelumnya dikenal sebagai bagian dari Lemon Sky Studios, kini tengah menjadi sorotan negatif setelah penutupan resminya pada Agustus 2024.

Meski studio ini baru-baru ini menutup operasionalnya, kontroversi baru-baru ini mengungkapkan pengalaman buruk yang dialami para mantan pegawainya, memicu kemarahan di kalangan netizen.

Baca Juga:

Biadab! Pria Cekoki Balita Minum Arak di Tongkrongan Sambil Tertawa

Persija Jakarta Kalah 1-3 dari PSBS Biak, Rizky Ridho Janji Bangkit di Laga Selanjutnya

Brandoville Studios didirikan oleh Ken Lai, dengan fokus pada penciptaan artwork untuk game-game besar seperti Gears of War 5, The Last of Us Part 1, dan Final Fantasy VII Remake. Namun, meski memiliki portofolio yang mengesankan, lingkungan kerja di studio ini ternyata jauh dari ideal.

Para mantan pegawai studio mulai membagikan pengalaman buruk mereka melalui media sosial, khususnya Twitter/X, di mana mereka mengungkapkan pelecehan fisik dan manipulasi yang mereka alami. Salah satu pengguna Twitter, Bisher Dokkmak, mengungkapkan bukti-bukti yang menunjukkan kekejaman dari Cherry Lai, Co-Owner Brandoville Studios dan istri dari CEO Ken Lai.

Menurut dokumen dan cuitan yang beredar, Cherry Lai dituduh melakukan tindakan pelecehan fisik, termasuk memaksa karyawan untuk menampar diri sendiri sebagai bentuk hukuman yang direkam melalui WhatsApp Video.

Selain itu, terdapat laporan tentang pelanggaran jam kerja, di mana pegawai dipaksa bekerja melebihi jam yang ditentukan tanpa kompensasi yang sesuai. Karyawan juga mengaku mengalami pelecehan verbal dan dipermalukan di depan umum.

Lebih parah lagi, laporan menyebutkan bahwa perusahaan tidak mengizinkan karyawan untuk mengambil cuti saat orang tua mereka meninggal dunia dan memaksa mereka untuk menanggung biaya dinas dan alat kerja dengan dana pribadi tanggung jawab yang seharusnya dipikul oleh perusahaan.

Kabar tentang kondisi kerja di Brandoville Studios telah menimbulkan reaksi keras dari netizen di berbagai platform sosial media. Banyak yang mengecam tindakan manajemen studio dan mendesak adanya tindakan hukum.

Ini bukan kali pertama Brandoville Studios mendapatkan laporan buruk. Sebelumnya, Channel YouTube People Make Games telah merilis dokumentasi yang mengekspos kondisi kerja buruk di studio ini. Namun, meskipun dokumentasi tersebut sudah beredar, situasi di Brandoville Studios ternyata semakin memburuk hingga akhirnya studio ini ditutup pada Agustus 2024.

Pasca penutupan Brandoville Studios, Ken dan Cherry Lai kini diketahui telah mendirikan studio baru bernama Lailai Studios. Munculnya studio baru ini mendapat tanggapan negatif dari netizen yang masih menaruh kecurigaan terhadap kedua pendiri, mengingat kasus-kasus pelecehan dan pelanggaran yang sebelumnya terjadi.

Hingga berita ini diterbitkan, Ken dan Cherry Lai belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan pelecehan dan pelanggaran yang dikaitkan dengan Brandoville Studios.

Halaman
x|close