Ini Pernyataan Pertama Yahya Sinwar Sejak Pertama Jadi Bos Hamas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Sep 2024, 13:33
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Yahya Sinwar Yahya Sinwar (Istimewa)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan pernyataan publik pertama dari Yahya Sinwar sejak ia diangkat sebagai pemimpin utama Hamas pada bulan Agustus lalu.

Dilansir YTNet News, Jumat, 13 September 2024, dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada malam Selasa kemarin, Sinwar mengucapkan selamat kepada Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune atas terpilihnya kembali dan mengungkapkan terima kasih atas dukungan Aljazair terhadap perjuangan Palestina.

Aljazair, sebagai perwakilan Arab di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada bulan Mei lalu menyebarkan resolusi yang meminta gencatan senjata segera di Gaza serta penghentian operasi militer Israel di Kota Rafah, Gaza Selatan.

Baca Juga: Profil Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas yan Tak Terduga

Sinwar dikenal sebagai salah satu perancang serangan ke Israel pada 7 Oktober yang memicu konflik di Gaza. Sejak perang dimulai, Sinwar belum terlihat dan diperkirakan masih berada di Gaza. Israel bertekad untuk membunuhnya.

Jaksa Karim Khan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mendesak agar Kamar Pra-Peradilan ICC segera mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serta para pemimpin Hamas, termasuk Sinwar dan Mohammed Deif.

Khan menyebutkan pada Senin, 9 September 2024, bahwa surat perintah penangkapan ini diperlukan untuk mencegah mereka menghalangi atau membahayakan proses penyelidikan atau peradilan, menghentikan kejahatan yang diduga terjadi, serta mencegah kejahatan lebih lanjut sesuai dengan Statuta Roma.

Pada bulan Mei, Khan mengumumkan upaya untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant atas tuduhan kejahatan perang. Khan juga meminta surat perintah untuk tiga pemimpin Hamas: Sinwar, Deif, dan Ismail Haniyeh, yang tewas pada bulan Juli saat berada di Iran.

Baca Juga: Yahya Sinwar Ditunjuk Jadi Pemimpin Hamas Setelah Pembunuhan Ismail Haniyeh

Dalam permohonan terbarunya, Khan mencabut permintaan surat perintah untuk Haniyeh yang telah meninggal.

Namun, permintaan untuk Deif, yang diklaim telah dibunuh oleh Israel pada bulan Juli, tetap berlaku. Khan menyatakan bahwa pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai kematian Deif dan akan mencabut permohonan jika bukti yang cukup dan kredibel menunjukkan kematiannya.

Hamas belum memberikan tanggapan terkait permintaan Karim Khan untuk mempercepat penerbitan surat perintah penangkapan terhadap Sinwar dan Deif.

Halaman
x|close