Pasien Akibat Vape Melonjak Sejak Tahun 2020

NTVNews - 23 Apr 2024, 17:12
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Vape, rokok elektrik. (Instagram) Ilustrasi Vape, rokok elektrik. (Instagram)

NTVNews.id - Terjadi lonjakan pasien anak rawat inap akibat penggunaan vape dan rokok elektrik di Inggris. Menurut data Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, selama empat tahun terakhir sejak 2020.

Jumlah pasien anak yang dirawat inap karena penyakit terkait vape dan rokok elektrik melonjak 733 persen.

Hal ini mengkhawatirkan, mengingat vape dan rokok elektrik dipromosikan sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok tradisional.

Namun faktanya penggunaan vape dan rokok elektrik juga memiliki risiko kesehatan yang serius, terutama bagi anak-anak dan remaja.

Pada laporan tersebut tidak ditemukan anak prasekolah yang dirawat di rumah sakit akibat rokok elektrik selama 2020 dan hanya enam remaja yang membutuhkan bantuan medis.

Anak-anak yang mengalami gangguan akibat vape hanya berjumlah 6 persen dari total pasien selama periode tersebut, menurut laporan. Namun, sekitar 14 persen dari 365 pasien rawat inap adalah mereka yang berusia di bawah 19 tahun.

Selanjutnya pada 2022 terjadi peningkatan menjadi 457 pasien, termasuk lima anak dan pada 2023 tercatat 50 anak dirawat di rumah sakit dari 365 pasien.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa pasien perempuan akibat vape kini lebih banyak dirawat di rumah sakit, naik 57 persen dibanding pada 2023 dan 46 persen pada 2020.

Halaman
x|close