China Hentikan Adobsi Bayi ke Luar Negeri Usai Penyusutan Populasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Sep 2024, 07:30
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Bendera China Bendera China (Istimewa)

Ntvnews.id, Beijing - China secara resmi menutup program adopsi bayi ke luar negeri yang telah berlangsung selama lebih dari 30 tahun Pada 28 Agustus. Minggu lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyatakan bahwa keputusan ini "sejalan" dengan tren internasional.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan keluarga asing yang telah menunjukkan niat baik mereka, serta cinta dan kebaikan yang mereka berikan dalam mengadopsi anak-anak dari China," ujar Mao Ning, dikutip dari DW, Minggu, 15 September 2024.

Yi Fuxian, seorang ahli demografi dari China dan ilmuwan senior di Universitas Wisconsin-Madison, AS, mengatakan kepada DW bahwa keputusan ini mencerminkan perubahan signifikan dalam kebijakan populasi negara tersebut.

"Dulu, bayi baru lahir dianggap sebagai beban, tetapi kini mereka dipandang sebagai sumber daya," kata Yi Fuxian.

Baca Juga: Penjualan Mobil Anjlok Lima Bulan Berturut-turut, NEV Meningkat Berkat Subsidi Pemeritah China

China mulai membuka program adopsi internasional pada tahun 1992 sebagai respons terhadap kebijakan "satu anak" yang dinilai sangat ketat.

Kebijakan ini membatasi keluarga hanya memiliki satu anak, sehingga banyak keluarga terpaksa meninggalkan anak-anak mereka, terutama anak perempuan dan bayi penyandang disabilitas, untuk menghindari denda tinggi.

Karena banyak permintaan dari luar negeri untuk mengadopsi anak-anak dari China, pemerintah akhirnya meluncurkan program adopsi internasional. Selama tiga dekade terakhir, lebih dari 160.000 anak dari China telah diadopsi oleh keluarga di seluruh dunia.

Baca Juga: Hubungan Negara Tetangga RI Ini Memanas dengan China Hingga Lakukan Manuever Berbahaya

Sekitar setengah dari anak-anak ini diadopsi oleh keluarga di Amerika Serikat, menurut China's Children International (CCI), sebuah organisasi internasional yang didirikan untuk anak-anak adopsi dari China.

Saat ini, China menghadapi masalah penurunan populasi dengan tingkat kesuburan yang sangat rendah. Pada tahun 2023, jumlah kelahiran baru turun sebesar 5,7% menjadi sekitar 9 juta, dengan tingkat kelahiran mencapai angka terendah sepanjang sejarah, yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang. Total populasi juga menurun lebih dari 2 juta, menandai penurunan tahun kedua berturut-turut.

 

Halaman
x|close