Baku Tembak Mengerikan di Negara Tetangga Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Sep 2024, 06:30
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi Penembakan Ilustrasi Penembakan (Freepik)

Ntvnews.id, Port Moresby - Baku tembak yang melibatkan ratusan orang di dataran tinggi Papua Nugini telah menewaskan setidaknya 30 orang. Pasukan keamanan diberi wewenang darurat untuk mengendalikan kekerasan ini.

Dilansir dari AFP, Selasa, 17 September 2024, polisi menjelaskan bahwa kerusuhan bermula pada Agustus ketika "penambang ilegal" menyerang seorang pemilik tanah di Lembah Porgera, lokasi salah satu tambang emas terbesar di Papua Nugini, menyebabkan luka serius.

Upaya perdamaian gagal, dan situasi berkembang menjadi pertempuran sengit antar suku. Komandan polisi Joseph Tondop mengatakan bahwa pada hari Minggu saja, sekitar 300 tembakan dilepaskan.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Brutal Terjadi Di Jalan Raya Masih Diburu

Akibat konflik ini, 30 pria tewas di antara suku yang berseteru, sementara ratusan wanita dan anak-anak terpaksa mengungsi, serta "banyak" rumah dibakar.

Dua pejabat juga terbunuh saat menunggu tumpangan untuk pulang setelah bekerja, menurut Tondop.

Komisaris Polisi David Manning menyatakan bahwa "kekuatan mematikan" akan digunakan untuk memulihkan ketertiban di wilayah terpencil ini.

"Sederhananya, jika Anda mengacungkan senjata di tempat umum atau mengancam orang lain, Anda akan ditembak," tegas Manning dalam pernyataannya.

Manning juga menambahkan bahwa situasi ini diperburuk oleh kehadiran penambang dan pemukim ilegal yang menggunakan kekerasan untuk menakut-nakuti penduduk setempat dan menggusur pemilik tanah tradisional.

Baca Juga: Polisi Sita 148 Butir Peluru dan 6 Senjata Api dari Kasus Penembakan di Bogor

Polisi mengatakan bahwa para penambang ilegal dari klan Sakar telah menduduki tanah milik musuh mereka dari klan Piande.

Manning mengumumkan larangan penjualan alkohol dan pemberlakuan jam malam untuk mengendalikan situasi.

Meskipun konflik suku sering terjadi di dataran tinggi Papua Nugini, kehadiran senjata otomatis telah membuat bentrokan semakin berbahaya. Polisi mencatat bahwa lebih dari "100 senjata berkekuatan tinggi" berada di tangan yang salah, memperburuk kekerasan.

Pasukan keamanan kini telah ditempatkan di sepanjang jalan menuju tambang emas, menyampaikan pesan perdamaian melalui pengeras suara.

 

Halaman
x|close