Ngeri, Penembakan Brutal di Sebuah Perusahaan Tewaskan 2 Orang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2024, 07:20
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Penembakan Ilustrasi Penembakan

Ntvnews.id, Moskow - Dua orang tewas dalam insiden penembakan di kantor Wildberries, perusahaan ritel asal Rusia, yang berlokasi di Moskow.

CEO Wildberries, Tatyana Bakalchuk, mengungkapkan bahwa penembakan itu terjadi akibat kegagalan upaya pengambilalihan perusahaan oleh mantan suaminya.

Dilansir dari AFP, Kamis, 19 September 2024, Wildberries menyebut beberapa pria bersenjata yang mendampingi Vladislav Bakalchuk, mantan suami Tatyana, memasuki kantor secara ilegal di pusat Moskow dan melepaskan tembakan.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan perkelahian di pintu masuk kantor disertai suara tembakan. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria membawa senjata api.

Baca Juga: Video Penampakan Bangunan Puskesmas Setelah Dihantam Gempa

Insiden ini terjadi beberapa minggu setelah Wildberries, salah satu perusahaan ritel online terbesar di Rusia, menyelesaikan kesepakatan merger yang ditentang oleh Vladislav dan Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya, yang bertekad untuk menghentikannya.

"Sejumlah orang yang dipimpin oleh Vladislav Bakalchuk, Sergei Anufriev, dan Vladimir Bakin berusaha merebut kantor Wildberries di Moskow hari ini," ujar Tatyana Bakalchuk.

Ia juga menyampaikan kesedihan mendalam atas tewasnya seorang petugas keamanan dalam serangan tersebut. Media Rusia kemudian melaporkan bahwa petugas keamanan kedua meninggal akibat luka-lukanya. Komite Investigasi Rusia pun sedang menyelidiki kejadian ini.

Vladislav menyangkal bahwa ia dan pengikutnya bersenjata, dengan mengatakan bahwa ia datang untuk bernegosiasi dan bahwa penembakan terjadi "dari dalam gedung."

Namun, Wildberries membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa pengikut Vladislav adalah pihak pertama yang melepaskan tembakan dan bahwa Vladislav tidak memiliki izin masuk ke gedung itu karena statusnya sebagai mantan karyawan.

Baca Juga: Pembangunan MRT Tomang-Medan Satria Fase 1 Dimulai, Panjangnya 24,5 Km Dengan 21 Stasiun

Beberapa kendaraan polisi terlihat di sekitar kantor, dan sepuluh orang telah ditahan terkait insiden ini, menurut laporan kantor berita Rusia, RIA.

Wildberries didirikan oleh Tatyana dan Vladislav pada 2004 ketika Vladislav masih bekerja sebagai teknisi IT. Pada Juli, Tatyana mengumumkan bahwa mereka telah berpisah dan akan bercerai. Vladislav memiliki 1% saham perusahaan, sementara Tatyana memiliki 99% sisanya.

Wildberries baru saja menyelesaikan merger dengan perusahaan periklanan luar ruang besar Rusia, Russ, yang mendapat persetujuan Kremlin. Namun, Vladislav menentang merger ini, menyebutnya sebagai "kesalahan besar."

Pada Juli, Ramzan Kadyrov mengecam merger tersebut sebagai tindakan "terang-terangan dan kurang ajar" dan berjanji akan menghentikannya setelah bertemu langsung dengan Vladislav

 

Halaman
x|close