Ntvnews.id, Beirut -  Kelompok Hizbullah berjanji akan membalas Israel setelah menuduh Tel Aviv bertanggung jawab atas ledakan besar yang menghancurkan ribuan unit pager yang digunakan oleh anggota dan pejabatnya di berbagai wilayah Lebanon.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, ledakan tersebut menyebabkan setidaknya sembilan orang tewas dan melukai hampir 3.000 orang, termasuk anggota Hizbullah dan perwakilan Iran di Lebanon.

Dilansir dari Reuters, Kamis, 18 September 2024, Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan tersebut sebagai "agresi Israel". Hizbullah menegaskan bahwa Israel akan mendapatkan "hukuman setimpal" atas insiden tersebut.

Baca Juga: Drone Hizbullah Intai Rumah Benjamin Netanyahu, Mau Dibom?

Militer Israel, yang baru-baru ini terlibat bentrokan lintas perbatasan dengan Hizbullah, belum memberikan pernyataan resmi terkait ledakan tersebut.

Namun, juru bicara militer Israel mengatakan bahwa Kepala Staf Militer Israel, Mayor Jenderal Herzi Halevi, bertemu dengan para perwira senior untuk mengevaluasi situasi tanpa mengumumkan perubahan kebijakan, meski kewaspadaan tetap harus dijaga.

Ledakan yang menghancurkan ribuan unit pager ini terjadi di wilayah selatan Lebanon, termasuk di pinggiran selatan Beirut (Dahiyeh) dan Lembah Bekaa, yang merupakan basis Hizbullah.

Pager, yang hanya bisa menerima pesan teks tanpa melakukan panggilan, digunakan oleh Hizbullah untuk menghindari pelacakan lokasi oleh Israel, menurut sumber yang mengetahui operasi kelompok tersebut.