Deretan Negara yang Diramalkan Bakal Miliki Nasib Seperti Ukraina

NTVNews - 19 Mei 2024, 08:31
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (Instagram: Volodymyr Zelensky)

Ntvnews.id, Moskow - Rusia telah melakukan invasi terhadap Ukraina sejak 24 Februari 2022, yang sekarang telah memasuki tahun ketiga.

Salah satu faktor pemicu konflik ini adalah perlakuan keras pemerintah Kyiv yang pro-Barat terhadap warga berbahasa Rusia di beberapa wilayah timur Ukraina, yang memicu gerakan separatis pro-Rusia.

Meskipun Kremlin tidak memiliki niatan untuk memperluas konflik ke wilayah negara lain, pejabat dan tokoh Rusia mengancam beberapa negara Eropa akan mengalami nasib serupa dengan Ukraina karena dukungan mereka terhadap Kyiv.

Jet Tempur Ukraina Dikejar Rudal Nuklir Rusia <b>(Tangkapan Layar: Twitter)</b> Jet Tempur Ukraina Dikejar Rudal Nuklir Rusia (Tangkapan Layar: Twitter)

Ancaman ini juga dipicu oleh diskriminasi terhadap warga setempat yang berbahasa Rusia. Berikut adalah daftar negara yang diprediksi akan mengalami nasib serupa dengan Ukraina.

Moldova

Moldova berpotensi senasib dengan Ukraina karena kebijakan pemerintahnya yang cenderung anti-Rusia. Negara ini terlibat sengketa dengan Transnistria, wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri.

Moskow telah memberi isyarat akan membela wilayah tersebut jika konflik pecah. Moldova memiliki populasi berbahasa Rusia yang signifikan, dan memiliki hubungan sejarah dan budaya yang kuat dengan Moskow.

Baca juga:

Viral Video Dramatis Rudal Nuklir Rusia Kejar Jet Tempur Ukraina, Mirip Adegan Film Top

GunVladimir Putin Dilantik Jadi Presiden Rusia untuk Ke-5 Kalinya

Faktor lainnya adalah wilayahnya yang terletak di antara Ukraina dan Rumania, sehingga rawan terseret perang antara Moskow-Kyiv.

Georgia

Georgia berpotensi senasib dengan Ukraina. Negara ini juga bersengketa dengan Abkhazia dan Ossetia Selatan, dua wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri.

Georgia, yang secara geografis terletak di antara Rusia dan Turki, pernah diinvasi Moskow pada 2008 dan bukan tidak mungkin permusuhan lama akan memanas kembali di tengah ketegangan kawasan. 

Estonia, Latvia, Lithuania 

Ketiga negara Baltik ini adalah pecahan Uni Soviet. Mereka bermusuhan dengan Rusia setelah bergabung dengan NATO dan Uni Eropa pada tahun 2004. Ketiga negara ini berada di dekat perbatasan Rusia dan memiliki populasi berbahasa Rusia yang signifikan.

Tindakan diskriminasi terhadap warga berbahasa Rusia bisa memicu kemarahan Moskow seperti yang terjadi pada kasus perang Rusia-Ukraina. 

Polandia

Angkatan Laut  Rusia <b>(Istimewa)</b> Angkatan Laut Rusia (Istimewa)

Polandia pada masa lalu merupakan sekutu Uni Soviet, di mana keduanya bersama beberapa negara komunis-sosialis Eropa mendirikan Pakta Warsawa pada 1955. Pakta Warsawa adalah blok tandingan NATO. Namun Pakta Warsawa bubar tahun 1991 sesaat setelah runtuhnya Uni Soviet.

Setelah Soviet runtuh, Polandia berbalik arah dengan gabung NATO pada tahun 1999. Kebijakannya pun ikut berubah, dari yang dulunya bersahabat dengan Soviet, sekarang berseteru dengan pewaris Soviet; Rusia. Polandia juga kerap diancam Rusia karena aktif memberikan dukungan militer kepada Ukraina sejak perang Moskow-Kyiv pecah pada Februari 2022.

Baca Juga:

Presiden Rusia Vladimir Putin <b>(President of Rusia)</b> Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)

Rumania

Negara Eropa timur ini juga berpotensi senasib dengan Ukraina karena gencar membela Kyiv selama perang melawan Moskow berlangsung. Rumania memiliki perbatasan panjang dengan Moldova dan Ukraina, yang setiap saat bisa terseret perang.

Negara ini juga merupakan anggota NATO dan Uni Eropa, yang kebijakannya bermusuhan dengan Rusia.

Halaman
x|close