Ntvnews.id, Iran- Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Iran tewas dalam kecelakaan helikopter yang terjadi pada Minggu, 20 Mei 2024. Demikian yang diungkapkan seorang pejabat pemerintah usai tim pencari menemukan puing-puing kecelakaan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. 

“Presiden Raisi, menteri luar negeri dan seluruh penumpang helikopter tewas dalam kecelakaan itu,” kata pejabat senior Iran kepada Reuters, yang tidak mau disebutkan namanya karena sensitifnya masalah tersebut seperti dilansir pada Senin, 20 Mei 2024. 

Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa helikopter yang membawa Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian terbakar habis. Sehingga, media lokal Iran memastikan bahwa kemungkinan keselamatan para penumpang sangat kecil. 

Presiden Iran Ebrahim Raisi (Tangkapan Layar: YouTube)

CNN International mengatakan bahwa helikopter tersebut membawa sembilan orang saat kecelakaan terjadi. Media lokal Iran, Mehr News, mengonfirmasi bahwa sang presiden dan rombongannya telah tewas tewas dalam kecelakaan helikopter tersebut. 

Televisi pemerintah juga melaporkan bahwa gambar dari situs tersebut memperlihatkan bahwa helikopter tersebut menabrak puncak gunung, meski belum ada keterangan resmi soal jatuhnya helikopter Belle 212 buatan Amerika Serikat tersebut. 

Sementara itu, surat kabar Sri Lanka Guardian melaporkan bahwa akun media sosial dari kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, menduga bahwa kecelakaan tersebut ada kaitannya dengan Israel dan sekutu terdekatnya, Amerika Serikat. 

Benjamin Netanyahu (Istimewa)

Raisi dan rombongan mengalami kecelakaan saat menumpangi helikopter setelah pulang dari upacara pembukaan bendungan bersama Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. Azerbaijan dikenal sebagai salah satu negara pro-Israel karena memasok minyak untuk rezim Zionis tersebut. 

Akun Wagner Group juga menyoroti sikap Azerbaijan yang pro-Israel sehingga menambah lapisan ketegangan geopolitik dalam peristiwa tersebut dan mengisyaratkan kompleksitas dinamika regional yang saat ini tengah terjadi. 

Namun, kabar keterlibatan Israel dan Amerika Serikat dalam peristiwa kecelakaan tersebut belum bisa dipastikan. Sebab, belum ditemukan bukti kuat yang mengatakan bahwa Israel ikut campur membuat helikopter tersebut jatuh di pegunungan.