Subak dan Pariwisata Berkelanjutan: Kemendikbud Tawarkan Skema Inovatif

NTVNews - 21 Mei 2024, 17:52
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudris Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudris (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengusung skema proteksi subak di Bali. Skema ini bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya subak sekaligus mendukung kepentingan ekonomi pariwisata.

"Yang namanya Subak adalah daerah yang sakral dan seterusnya, dia ada di hulu. Kalau bisa dikurangi yang namanya kunjungan yang datang ke sana, biarlah itu mengalir di bibirnya," ucap Hilman Farid seperti dikutip dari Antara, pada Selasa, (21/5/2024).

Subak adalah sistem pengairan tradisional Bali yang tak hanya menyangkut hukum adat, tetapi juga memiliki ciri khas sosial, pertanian, dan keagamaan. Semangat gotong royong tertanam kuat dalam usaha bersama untuk memperoleh air bagi kebutuhan tanaman pangan, terutama padi dan palawija.

Namun, menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilman Farid, subak saat ini terancam eksistensinya.

"Subak harus dipahami sebagai sistem sosial yang menjaga keutuhan masyarakat, karena sebagai karya seni yang luar biasa. Bayangkan, sebuah landscape dipahat sedemikian rupa membentuk sistem pengairan yang kompleks, lengkap dengan seluruh institusi sosialnya. Tidak ada karya seni di zaman modern yang seperti itu," tegasnya.

Pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk memahami subak sebagai manfaat sosial yang tetap bernilai ekonomi bagi sektor pariwisata.

Baca Juga:

Sebuah Bus Terguling di Tol Tangerang-Merak, Puluhan Orang Luka-Luka

Iran Bakal Gelar Pemilihan Presiden pada 28 Juni 2024

Praktik menyeimbangkan proteksi subak tanpa mengesampingkan kepentingan ekonomi sektor pariwisata di Bali dapat ditempuh dengan penataan ekosistem hilir dari aliran subak, sebagai destinasi wisata yang bisa memberi manfaat balik bagi pelestarian subak.

"Yang di hilir ini harus bisa memberi manfaat balik kepada hulunya di mana subak itu berada," tutupnya.

Halaman
x|close