Ntvnews.id, Jakarta -Belum lama ini beredar video yang memperlihatkan para nasabah Bank BTN marah-marah yang didugas disebabkan uang mereka yang raib. Moment itu diunggah oleh akun Instagram @terangmedia.

“Uang Nasabah Bank BTN Raib, OJK Diminta Cepat Bergerak.??” tulis keterangan narasi pengunggah. 

Di dalam video terlihat seorang pria yang memakai baju batik berwarna coklat sedang dikelilingi orang-orang yang diduga merupakan nasabah yang sedang protes karena duitnya hilang, terdengar dari suara yang ada di dalam video bahwa mereka sedang emosi.

“Emosi lah, duit!” teriak kencang seseorang yang suaranya terdengar di dalam video.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by TERANG MEDIA (@terangmedia)

Di dalam kolom komentar terdapat netizen yang berkomentar denga apa yang sedang terjadi di dalam video:

"klo ini kuat-kuatan pake lawyer sih ya ... klo lembek, ya pihak bank akan semena-mena ... klo pun duitnya dibawa sama pegawainya ... status pegawai nya masih aktif bekerja gak di bank itu ... klo masih ya, masih tanggung jawab bank dong ... cuman klo lawyer nya gak kuat ... ya ini jadi tanggung jawab pribadi pegawai bank yg buat uang nasabah itu raib ... atau .....ah ... jangan2 benar yg saya dengar ttg bank," tulis seorang netizen. 

Viral Nasabah Bank Marah Diduga Uang Raib (Tangkapan Layar)

Diketahui, aksi protes pada Selasa, 30 April 2024. Nampak sejumlah poster terpasang di depan Kantor Pusat Bank BTN terkait isu kasus hilangnya uang nasabah dari rekening.

Puluhan orang yang mengaku sebagai nasabah mendatangi kantor pusat Bank BTN, meminta pertanggungjawaban pihak bank untuk menyelesaikann dugaan masalah hilangnya uang  pada rekening mereka.

Menanggapi itu, Corporate Secretary BTN Ramon Armando melalui keterangan tertulisnya menegaskan, BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia, yang mengikat BTN sebagai perusahaan ataupun para pejabat sebagai warga negara. 

Oleh karena itu, ia mengimbau para pihak yang merasa dirugikan atas tindakan yang dilakukan oleh oknum pegawai tersebut dapat menyampaikan haknya secara hukum demi keamanan dan kenyamanan bersama. 

"BTN menyatakan tidak ada dana nasabah yang raib atau hilang di BTN. Oknum pegawai terlibat sudah dikeluarkan dengan tidak hormat dan divonis hukuman oleh pihak berwenang," ucapnya.

Menurut Ramon, BTN proaktif melaporkan oknum ASW dan SCP yang merupakan mantan pegawai BTN ke Polda Metro Jaya, sejak 6 Februari 2023, terkait penipuan dan penggelapan serta pemalsuan surat. 

Diduga, kejahatan perbankan yang terjadi karena pemilik dana tergiur ASW yang menawarkan suku bunga tinggi yakni 10 persen setiap bulannya. Padahal, BTN tidak pernah memberlakukan suku bunga sebesar itu. Selain itu, proses pembukaan rekening tidak sesuai dengan ketentuan bank.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak tergiur penawaran bunga tinggi di luar kewajaran. Terlebih, yang tidak sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).