Ngeri, Seorang Pria Masih Hidup Meski Benda Nyeleneh Masuk ke Rongga Otak

NTVNews - 5 Mei 2024, 08:45
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Benda Asing di Kepala Benda Asing di Kepala (Istimewa)

Ntvnews.id, Turki - Seorang pria Turki sedang menjadi perhatian di media sosial karena insiden yang menimpanya. Dia dianggap beruntung karena berhasil selamat meskipun ditemukan bahwa ada sekrup implan gigi yang masuk ke dalam rongga otaknya.

Penemuan ini langsung menarik perhatian publik, terutama setelah diketahui bahwa sekrup implan tersebut secara tidak sengaja ditempatkan oleh seorang dokter gigi yang terlalu antusias.

Dilansi dari oddity Central, Minggu, 5 Mei 2024, kejadian tersebut segera menjadi viral di media sosial dan pria yang bernama Ramazan Yilmaz ini juga berbagi kisahnya kepada media Turki. 

Menurutnya, ia mengunjungi sebuah klinik gigi setelah mengalami sakit gigi yang hebat, namun bukannya mendapat perawatan yang diharapkan, ia malah mengalami insiden yang tidak terduga.

Sekrup logam yang menembus tulang rahangga hingga masuk ke rongga otak ini pun membuat Yilmaz menjerit kesakitan. Sang dokter gigi yang akhirnya menyadari situasi serius memilih melakukan rontgen. 

Diketahui jika sekrup tersebut terletak di rongga dekat otak hingga mengancam nyawa Yilmaz. Dokter gigi tersebut langsung membawa Yilmaz ke UGD Rumah Sakit Universitas Uludag. Dirinya juga langsung dijadwalkan untuk menjalani operasi darurat.

Benda Asing di Kepala <b>(Istimewa)</b> Benda Asing di Kepala (Istimewa)

“Sebelum operasi, mereka memperingatkan saya bahwa saya bisa kehilangan nyawa. Saya mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak saya. , tapi, untungnya, saya berhasil melewati operasi.” ujarnya.

Usai menjalani operasi, sang dokter berhasil melepas sekrup logam tanpa menyebabkan kerusakan otak. Dirinya juga harus menjalani pemulihan selama beberapa hari sebelum akhirny boleh dipulangkan.

Usai pulang, Yilmaz pun langsung menghubungi dokter gigi untuk meminta pengembalian dana serta kompensasi atas tagihan pengobatan namun, A.D menolaknya. Hal ini pun membuat Yilmaz memilih untuk menyelesaikan masalah tersebut ke pihak berwajib.

“Saya ingin pihak berwenang dan pejabat negara kita menangani masalah ini. Saya punya dua anak, jika terjadi sesuatu pada saya, siapa yang bertanggung jawab?” ujar Yilmaz.

Halaman
x|close