Ntvnews.id, Korea - Serikat pekerja terbesar di Samsung Electronics di Korea Selatan telah mengumumkan mogok kerja tanpa batas waktu usai aksi mogok kerja selama tiga hari tidak membuahkan hasil dalam perselisihan antara pekerja dan raksasa teknologi tersebut mengenai gaji dan bonus.

Pengumuman tersebut dilakukan pada hari Rabu, 10 Juli 2024 setelah pemogokan awal pekan ini yang melibatkan 6.000 pekerja. Aksi ini terutama dari dilakukan divisi semikonduktor. 

National Samsung Electronics Union (NSEU) mengatakan bahwa 31.000 anggotanya, mewakili hampir seperempat dari total tenaga kerja perusahaan di negara tersebut, akan melancarkan pemogokan tanpa batas waktu mulai 10 Juli. 

Ilustrasi Samsung (Reuters)

Hal ini merupakan aksi buruh terbesar dalam 55 tahun sejarah raksasa pembuat ponsel pintar dan chip tersebut. Serikat pekerja menyebut bahwa perusahaan akan menyesali keputusan ini karena tidak datang ke meja perundingan. 

Baca Juga:

Samsung Siapkan Smartwatch Premium Galaxy Watch 7, Bakal Segera Rilis?

Wanita Menghilang Usai Berangkat Kerja Tanpa Izin Orangtua di Nganjuk

Semakin lama pemogokan berlangsung, semakin besar kemungkinan manajemen akan mengalami kerugian dan mengadakan dialog. NSEU yakin bahwa mereka akan menang. 

Samsung Electronics mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa perusahaan tersebut tetap berkomitmen untuk terlibat dalam negosiasi dengan itikad baik dengan serikat pekerja dan memastikan tidak ada gangguan yang terjadi di jalur produksi.

Namun, Son Woomok, pemimpin serikat pekerja, mengatakan kepada CNN pada hari Senin bahwa akan memakan waktu lama untuk memulihkan fasilitas yang ditutup karena mogok kerja. 

Perselisihan ini pertama kali menjadi perhatian pada bulan Juni, ketika serikat pekerja melakukan pemogokan satu hari menyusul kegagalan perundingan mengenai struktur gaji yang transparan, peningkatan bonus, dan sistem liburan.

Baca Juga:

Kerja 10 Bulan, Satgas P3GN Polri Sita 4,4 Ton Sabu-2,1 Ton Ganja

Jepang akan Alami Kekurangan Satu Juta Pekerja di Tahun 2040, Kok Bisa?

Serikat Pekerja Samsung di Korea (Reuters)

Produsen chip memori terbesar di dunia ini mengalami masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Kekurangan chip komputer selama pandemi Covid diikuti oleh penurunan permintaan tahun lalu karena selera konsumen terhadap barang elektronik masih lemah karena ketidakpastian ekonomi global.

Namun segala sesuatunya menjadi lebih baik bagi perusahaan karena booming AI. Ada harapan untuk bangkitnya kembali permintaan perangkat seluler pada tahun ini, terutama dengan diperkenalkannya produk-produk baru, seperti ponsel pintar yang didukung AI.

Samsung Electronics mengatakan pekan lalu bahwa mereka memperkirakan kenaikan laba operasional kuartal kedua lebih dari 15 kali lipat, dibandingkan dengan waktu yang sama tahun sebelumnya.

“Meskipun laba operasionalnya tinggi, perusahaan telah mengatakan berada dalam situasi krisis selama lebih dari 10 tahun, dan karyawan semakin tidak puas dengan kurangnya kenaikan bonus kinerja,” kata Woomook.