Biden Salah Sebut Presiden Ukraina Zelensky Jadi Presiden Putin

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Jul 2024, 10:55
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Joe Biden Joe Biden

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa dia tidak meragukan kemungkinan pencalonannya kembali dalam Pilpres AS, meskipun serangkaian kesalahan dalam KTT NATO telah menimbulkan kekhawatiran.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat, 12 Juli 2024, Biden menjadi sorotan dan menjadi bahan olok-olok di media sosial setelah keliru memperkenalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah konferensi pers selama KTT NATO.

"Dan sekarang saya ingin menyerahkannya kepada Presiden Ukraina, yang memiliki keberanian dan tekad yang kuat. Hadirin sekalian, Presiden Putin. Presiden Putin," kata Biden, sebelum menyadari kesalahannya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky <b>(Instagram: Volodymyr Zelensky)</b> Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (Instagram: Volodymyr Zelensky)

Dia juga salah menyebut Wakil Presidennya, Kamala Harris, sebagai calon presiden dari Partai Republik Donald Trump saat menjawab pertanyaan pertama dalam konferensi pers tersebut. Biden menyatakan:

Baca Juga: Joe Biden Ungkap Alasan Terbata-bata saat Debat Lawan Donald Trump

"Saya tidak akan memilih Wakil Presiden Trump sebagai wakil presiden. Apakah saya pikir dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden? Faktanya, saya pikir saya adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden," ujarnya

Biden kemudian mengurangi pentingnya kesalahan ucapannya dengan menyoroti pujian dari para pemimpin dunia terhadap hasil KTT NATO tahun ini.

Namun, konferensi pers tersebut menjadi ujian krusial bagi kampanye Biden, mungkin menjadi kesempatan terakhirnya untuk menunjukkan kompetensi dan ketajamannya sebelum para pemimpin dunia dan anggota parlemen meninggalkan Washington.

Kesalahannya datang setelah laporan dari New York Times pekan lalu mengungkapkan bahwa beberapa penasihat lama presiden sedang membahas strategi untuk membujuk Biden agar mundur dari pencalonan presiden.

Baca Juga: Anak Presiden Joe Biden Divonis Bersalah dengan 3 Dakwaan Ini

Laporan tersebut juga mencatat bahwa para penasihat sedang melakukan jajak pendapat tentang potensi persaingan Kamala Harris dengan Trump jika dia berhasil meraih posisi teratas.

Meskipun juru bicara Biden bersikeras bahwa timnya masih solid di belakangnya, ada indikasi bahwa orang-orang yang dekat dengan presiden dapat bergabung dengan suara dari anggota parlemen, donatur, dan analis eksternal yang meminta Biden untuk mengakhiri kampanyenya.

Biden telah mengindikasikan tekadnya yang kuat untuk tetap maju dalam pemilihan, meskipun banyak seruan agar dia mundur. Dia menegaskan, "Saya tidak hadir untuk mencari warisan saya. Saya di sini untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya mulai." Biden juga menolak kekhawatiran yang diungkapkan oleh para pendukungnya mengenai penurunan kognitif dan fisiknya yang tidak dapat dipulihkan karena usianya yang lanjut.

"Jika saya melambat dan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, itu akan menjadi sinyal bagi saya untuk tidak melanjutkannya, tetapi sampai saat ini, tidak ada indikasi seperti itu," tambahnya.

Halaman
x|close