Dokumen Rencana Perang Jerman Lawan Rusia Bocor, Ini Isinya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jul 2024, 11:12
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Bendera Jerman dan Rusia Bendera Jerman dan Rusia (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertahanan Jerman dilaporkan telah menyusun rencana kontinjensi untuk potensi konflik militer dengan Rusia, menurut klaim media Jerman Der Spiegel dan Bild setelah meninjau dokumen-dokumen terkait.

Dilansir dari Der Spiegel, Rabu, 17 Juli 2024, Rencana tersebut dikatakan membayangkan Jerman bertindak sebagai negara transit utama bagi pasukan aliansi NATO, dengan populasi dan layanan sipilnya yang diharapkan dapat mendukung personil militer asing. 

Dalam laporannya Der Spiegel berspekulasi bahwa berdasarkan 'Rencana Operasional Jerman' yang dirahasiakan (OPLAN DEU), negara tersebut harus mampu mengatur pemindahan 800.000 tentara NATO dan sekitar 200.000 kendaraan, termasuk tank dan perangkat keras lainnya, dari pelabuhan-pelabuhan di Belanda dan Belgia ke Timur dalam waktu tiga hingga enam bulan.

NATO <b>(NATO)</b> NATO (NATO)  

Beberapa jalan raya utama dimaksudkan untuk tujuan ini, yang berarti jalan-jalan ini akan ditutup untuk lalu lintas sipil.

Baca Juga: Rusia Sebut Prancis Mau Kirim Ribuan Tentara ke Ukraina 

Masyarakat setempat diharapkan untuk menyediakan makanan, tempat tinggal, tempat peristirahatan, dan bahan bakar bagi personel militer yang lewat, menurut kedua media tersebut.

Der Spiegel mengutip Ralph Tiesler, presiden Kantor Federal untuk Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana, yang memperkirakan bahwa "aktor-aktor musuh dapat mengambil tindakan untuk menghalangi atau menunda pergerakan pasukan NATO," baik melalui sabotase atau serangan rudal.

Polisi dan layanan darurat di Jerman dilaporkan harus memprioritaskan perlindungan jalur-jalur utama ini dan mengurangi konsekuensi dari setiap serangan terhadap jalur-jalur tersebut. 

Menurut Bild, mengutip seorang juru bicara dari Kementerian Pertahanan, selain perannya sebagai pusat logistik NATO, Jerman juga perlu membangun kamp-kamp tawanan perang yang besar di dalam wilayahnya jika konfrontasi militer dengan Rusia meletus.

Baca Juga: Wow! Warga Rusia Makin Kaya Saat Perang Terus Terjadi dengan Ukraina

Kedua media tersebut mengutip Inspektur Jenderal Bundeswehr Carsten Breuer, yang memperkirakan bahwa Berlin memiliki waktu hingga 2029 untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi konflik militer dengan Moskow, karena Rusia diyakini berpotensi menyerang NATO pada saat itu. 

Masyarakat setempat telah menimbun persediaan dan melakukan latihan untuk skenario terburuk ini. Der Spiegel, mengutip seorang walikota yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa penduduk setempat tidak terlalu antusias dengan upaya-upaya ini.

"Sejauh ini hanya sedikit yang mengerti apa arti 'perubahan era'," media tersebut mengutip pernyataan pejabat tersebut, seperti dikutip RT.

Baca Juga: Trump Bakal Jegal NATO Usik Rusia Jika Terpilih Jadi Presiden AS

Pada bulan lalu, pemerintah Jerman secara resmi memperbarui pedoman masa perang untuk pertama kalinya sejak 1989, dengan memasukkan langkah-langkah seperti wajib militer dan memaksa produsen untuk memproduksi barang-barang perang.

Sementara beberapa negara anggota NATO telah mengklaim dalam beberapa bulan terakhir bahwa Rusia menyembunyikan rencana untuk menyerang blok militer yang dipimpin AS, Presiden Rusia Vladimir Putin menepis tuduhan ini bulan lalu sebagai "omong kosong", dan menyatakan bahwa mereka yang menyebarkan narasi semacam itu "benar-benar gila".

Halaman
x|close