Ntvnews.id, Lima -  Sebuah kecelakaan tragis terjadi Selasa, 16 Juli 2024 di Peru selatan, ketika sebuah bus terjun ke jurang dan menyebabkan kematian setidaknya 26 orang menurut polisi di negara yang memiiki angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi dan mematikan.

"Sebanyak 14 orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan dini hari itu," kata Jhonny Valderrama, seorang pejabat keselamatan jalan raya pada Media.

Dilansir dari AP, Rabu, 17 Juli 2024, menyebutkan sebuah bus yang membawa lebih dari 40 penumpang sedang dalam perjalanan dari Lima ke wilayah Andes di Ayacucho ketika bus tersebut tergelincir dari tebing setinggi sekitar 200 meter.

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Japek Arah Jakarta, Lalin Sempat Tersendat

Mereka yang terluka, termasuk dua pengemudi bus, dibawa ke rumah sakit sementara tim penyelamat bekerja untuk mengevakuasi mayat-mayat dari reruntuhan bus di daerah terpencil.

Kerabat dekat menunggu dengan cemas di luar Rumah Sakit Mariscal di Ayacucho, di mana beberapa korban yang terluka dirawat.

"Kami tidak tahu apakah saudara laki-laki saya dirawat di rumah sakit atau sudah meninggal. Jalanan penuh dengan lubang, pemerintah belum melakukan pemeliharaan," kata Juan Ayquipa kepada radio RPP.

Kecelakaan sering terjadi di jalan-jalan pegunungan Peru yang berliku karena kecepatan tinggi, pemeliharaan jalan yang buruk, kurangnya rambu-rambu lalu lintas, dan lemahnya penegakan peraturan mengemudi.

Baca Juga: Hard Gumay Ramal Nasib Empat Artis Indonesia, Bakal Ada yang Kecelakaan Mirip Nike Ardila

Pada tahun 2023, negara berpenduduk 34 juta jiwa ini mencatat lebih dari 3.100 kematian akibat lebih dari 87.000 kecelakaan lalu lintas.

Tujuh belas orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan bus serupa di jalan yang sama pada bulan Mei.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai," kata Menteri Transportasi Raul Perez kepada para wartawan.

Penyebab kecelakaan terbaru ini belum diketahui.Faktor manusia seperti ketidakmampuan pengemudi atau kelelahan berkontribusi pada 70% kecelakaan lalu lintas di Peru, menurut data resmi.