Ntvnews.id, Jakarta - Maskapai penerbangan, perusahaan media dan perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia melaporkan bahwa gangguan sistem telah mengganggu operasi mereka pada hari Jumat, 19 Juli 2024. 

Dilansir dari Reuters Jumat, 19 Juli 2024, menyebutkan bahwa bandara Berlin mengalami penundaan check-in karena gangguan teknis, operator mengatakan dalam sebuah posting yang menginformasikan kepada para penumpang di platform media sosial X.

Menurut EuroNews, laporan mengenai pemadaman ini tersebar ke seluruh dunia, mempengaruhi pelanggan global dari layanan Microsoft Azure dan Office365.

Kejadian ini pertama kali dilaporkan sekitar pukul 18:00 ET pada hari Kamis, atau tengah malam CET.

Microsoft Down di Puluhan Negara (CNA)

Dalam sebuah postingan di X, perusahaan teknologi besar tersebut menyatakan bahwa mereka sedang "menyelidiki masalah yang mempengaruhi kemampuan pengguna untuk mengakses berbagai aplikasi dan layanan Microsoft 365."

Baca Juga: Sepanjang Semester I, Bandara Soetta Telah Layani 175.359 Penerbangan

“Kami berharap pengguna akan mulai pulih secara bertahap seiring kami terus menangani masalah ini,” tambah mereka.

Maskapai penerbangan seperti Qantas di Australia dan setidaknya dua maskapai berbiaya rendah di AS – Frontier dan Sun Country Airlines – terpaksa menghentikan penerbangan mereka.

Di Eropa, pengguna aplikasi dan situs web Ryanair juga melaporkan kesulitan melakukan check-in pada Jumat pagi, dengan peningkatan laporan yang tercatat di situs pelacakan pemadaman listrik Downdetector.com.

Beberapa bandara di Eropa melaporkan masalah TI, termasuk Bandara Berlin Brandenberg yang menginformasikan penundaan saat check-in.

Di Bandara Edinburgh, Inggris, kesalahan komputer menyebabkan papan keberangkatan tidak berfungsi.

Baca Juga: Pembangunan Bandara IKN Dikebut, Menhub Minta Modifikasi Cuaca Ditingkatkan 

Operator bandara Spanyol, Aena, melaporkan adanya "insiden" sistem komputer di seluruh bandara Spanyol yang dapat menyebabkan penundaan penerbangan.

Ryanair mengatakan bahwa akan ada "potensi gangguan di seluruh jaringan," sedangkan Sky News Inggris, salah satu saluran berita televisi utama di negara itu, tidak mengudara.