Sosok KH Yahya Cholil Staquf: Pemimpin NU di Era Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Jul 2024, 17:51
Alber Laia
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
KH. Yahya Cholil Staquf KH. Yahya Cholil Staquf (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - KH. Yahya Cholil Staquf, atau akrab disapa Gus Yahya, merupakan sosok sentral yang memimpin Nahdlatul Ulama (NU) di era baru. Lahir di Rembang pada 16 Februari 1966, beliau membawa NU ke kancah nasional dan internasional dengan visi dan misinya yang progresif.

Pendidikan

Gus Yahya menimba ilmu di pesantren asuhan KH. Ali Maksum di Madrasah Al Munawwir Krapyak, Bantul, dan kemudian melanjutkan studi di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Beliau kemudian menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada.

Baca Juga:

Detik-detik Kebakaran Hebat Landa Rumah Warga di Bekasi

Pengalaman Trauma Pegi: Diajak Selfie, Berakhir Ditangkap Polisi

Semasa muda, Gus Yahya aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Beliau pernah menjadi Ketua Umum Komisariat Fisipol UGM Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta Periode 1986-1987. Kiprahnya di NU dimulai sejak tahun 2000, dan pada Muktamar NU ke-34 di Lampung, beliau terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk masa khidmat 2022-2027.

Ketua Umum PBNU Gus Yahya <b>(Instagram @gusyahyastaquf)</b> Ketua Umum PBNU Gus Yahya (Instagram @gusyahyastaquf)

Memimpin NU di Era Baru

Gus Yahya menjadikan moderasi Islam sebagai pilar utama NU. Beliau mendorong dialog antarumat beragama dan membangun toleransi di tengah masyarakat.

Gus Yahya aktif menjalin hubungan dengan berbagai organisasi Islam dan pemimpin dunia. Beliau membawa NU ke forum internasional untuk menyuarakan perdamaian dan keadilan.

Selain itu, ia fokus pada pengembangan pendidikan dan ekonomi umat Islam. Beliau mendorong NU untuk mengelola pesantren dan lembaga pendidikan berkualitas, serta memberdayakan UMKM.

Kiprah di Politik dan Pemerintahan

Gus Yahya pernah menjadi juru bicara Presiden Republik Indonesia KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kemudian pada 31 Mei 2018, Gus Yahya dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai salah satu Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, DKI Jakarta.

Kiprah di Kancah Global

Pada tahun 2014, Gus Yahya tercatat sebagai salah satu inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat yaitu Bait ar-Rahmah li ad-Da’wa al-Islamiyah Rahmatan li al-'Alamin yang mengkaji agama Islam untuk perdamaian dan rahmat alam.

Ia juga pernah dipercaya menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada Dewan Eksekutif Agama-Agama di Amerika Serikat-Indonesia yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada Oktober 2015 untuk menjalin kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Gus Yahya sering didaulat menjadi pembicara internasional di luar negeri. Seperti pada Juni 2018, Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel. Dalam forum ini, Gus Yahya menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama. Ia menawarkan perdamaian dunia melalui jalur-jalur penguatan pemahaman agama yang damai.

Pada 15 Juli 2021, Gus Yahya mendapatkan apresiasi tinggi dari tokoh-tokoh perdamaian dunia dalam perhelatan International Religious Freedom (IRF) Summit, di Washington, DC, Amerika Serikat.

Halaman
x|close